Oleh: Umi Salaman, Spd
Berbicara generasi zaman kini, tentu tidak bisa dilepaskan dengan era perkembangan teknologi. Hampir semua anak tidak bisa dihindarkan darinya. Semua gagdet mereka kenal mulai dari smartphone, ipad, tablet atau apalah namanya. Bahkan tidak hanya anak kota, anak-anak di desa pun sudah banyak yang kecanduan gagdet.
Di desa, dahulu yang nongkrong di warung kopi kebanyakan orang laki-laki dewasa. Sekarang anak-anak usia SMP, SD, bahkan TK ramai-ramai mendatangi tempat yang biasa disebut warung giras ini. Ini adalah fenomena baru yang perlu dikritisi. Kira- kira apa yang mereka lakukan di sana? Mereka ke warung kopi bukan untuk minum kopi, tapi lebih karena wi-fi gratis yang disediakan oleh pemilik warung. Nah, di situlah anak- anak tersebut memanfaatkan wi-fi gratisan untuk download game online atau apapun konten yang mereka inginkan. Bebas, tanpa pendampingan siapa pun.
Makanya di desa- desa sudah jarang kita temui anak-anak bermain layangan, petak- umpet, bekel, sepeda dan permainan tradisional yang lainnya. Mereka sekarang lebih asyik nongkrong di warung-warung kopi, dan sibuk dengan gagdet masing-masing. Tidak ada komunikasi atau suara obrolan antar sesama. Lalu, generasi seperti inikah yang menjadi harapan untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik di negeri ini?
Sulitnya mendidik generasi zaman now
Dengan pengaruh gagdet yang luar biasa tersebut anak-anak kita bukan hanya dalam pola asuh orangtua saja, tetapi pola pikir dan pola sikap mereka sudah banyak terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di dunia maya. Tentu jika pengaruhnya positif itu akan menyenangkan, namun konten negatif yang lebih banyak kita temui di dunia maya itulah yang mengkhawatirkan para orang tua.
Semisal konten porno, dampaknya sangat berpengaruh pada perkembangan pola jiwa anak-anak. Mereka akan sulit konsentrasi di kelas, manjadi tidak fokus saat belajar, dan yang lebih parah konten porno bersifat adiktif. Lain lagi konten kekerasan. Hal ini akan memicu anak lebih aktif dan reaktif dalam bergaul dengan sesamanya. Mengingat anak-anak masih dalam tahap tumbuh kembang, mereka belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Jurus jitu mendidik kids zaman now
Sesungguhnya kita memahami bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya."
Ya mendidik anak bukan hanya sekedar ilmu "katon", tapi harus punya bekal. Diantara bekal tersebut antara lain:
1. Menanamkan akidah sejak dini yaitu dengan mengenalkan Allah SWT sebagai sang pencipta dan pengatur segala yang ada di jagat raya.
2. Membekali anak bahwa tujuan penciptaan manusia adalah semata ibadah (Qur'an surat adz_zariyat: 56).
3. Menjelaskan ke anak bahwa setiap yang bernyawa pasti mati. Setiap diri akan bertanggung jawab atas amalnya. Jika dia baik masuk syurga, jika buruk masuk neraka.
4. Memberi teladan pengamalan ibadah sehari-hari dengan istiqomah.
5. Menghindarkannya dari dampak negatif gadget dan pergaulan dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.
Lima poin di atas adalah upaya orangtua untuk membentengi generasi dari pengaruh negatif gadget dan lingkungan. Tentunya orang tua tetap harus mendampingi anak-anak mereka. Tugas mulia ini akan semakin sempurna apabila ada pengawasan masyarakat dan perlindungan dari negara juga. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google