View Full Version
Rabu, 31 Jan 2018

Membentuk Anak Memiliki Citra Diri Muslim Sejati

 
Oleh: Nur Rahmatul Lailiyah
 
Hingar bingar tahun baru oleh muda mudi kita tidakkah membuat para ibu resah? Fenomena tersebut membuat kita layak menyimpulkan bahwa banyak pemuda kita yang kehilangan identitasnya, bagaimana tidak penjualan kondom yang meningkat, pesta hura-hura patutlah membuat para ibu mengelus dada.
 
Sebetulnya diantara kita selam ini ada yang tidak sekedar diam menyikapinya, berbagai macam pelatihan, camp, pesantren sengaja dibuat untuk membantu muda-mudi kita. Kelasnya pun dibuat dari berragam usia dan berbagai macam kemasan acara. Namun pertanyaannya apakah itu efektif dan tepat sasaran?
 
Islam memandang bahwa seorang anak pada usia baligh dan berakal maka dia masuk pada golongan yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Alloh SWT.
 
Rosul bersabda: “Diangkat pena dari 3 golongan, yaitu orang tidur sampai dia bangun, anak-anak sampai ia mimpi, dan orang gila hingga ia sembuh (HR. Ahmad). Maka sejatinya menyiapkan pembentukan karakter anak itu adalah sebelum mereka baligh, sebab karakter pemuda yang mantap ketika usia balligh akan membuat mereka tahan akan ancaman kehidupan dunia yang jauh dari nilai-nilai agama (sekuler), bagaimana karakter pemuda yang mantap itu? Maka jawabannya adalah membentuk citra diri remaja muslim, seuai fitrah kelahirannya. Bagaimana cirinya:
 
1. Menjadikan Islam sebagai agama dan system hidup.
 
“Barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu dari padanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS. Al-Imron:85)
 
Bagi pemuda muslim Islam adalah merupakan identias dan kebanggaan, dia tidak malu membawanya kemana-mana –tidak takut dicemooh ketika berjilbab pun tidak takut dengan label radikal/intoleran-  dan dia juga sudah memiiki system kekebalan terhadap ajaran-ajaran lain yang bertentangan dengan Islam –liberalisme, hedonism dsb).
 
2. Menjadikan rosul dan sahabat sebagai teladan.
 
Jika pemuda sekarang banyak mengidolakan artis korea, maka pemuda muslim senantiasa menjadikan rosul dan para sahabat sebagai tuntunan, mengamalkan sunnahnya dan mencintai karakternya.
 
3. Peduli dan aktif dalam menyelesaikan problem disekitar mereka.
 
Pemuda muslim senantiasa sadar kesholihan dirinya tidalah cukup untuk bertahan ditengah kehidupan sekuler saat ini. Sehingga dia akan terlibat aktif untuk berdakwah dlam upaya menyelesaikan problem ummat dengan islam untuk membentuk kesholihan social.
 
Apapun posisi kita sekarang ibu, pendidik(guru), teman dsb. marilah kita menuangkan karakter ini dalam sebuah program-program yang terintegrasi mulai pendidikan anak usia dini sampai pra balligh bahkan untuk yang sudah baligh sekalipun demi menyelamatkan masa depan kita semua. Pepatah bijak menyatakan pemuda saat ini adalah laki-laki masa depan. Citradiri  muslim sejati yang melekat pada pemuda kita sekarang kan membawa kejayaan islam dimasa yang akan datang.
 
Penulis tinggal di campakoah,mrebet,purbalingga jateng

latestnews

View Full Version