Di medsos ada video pendek yang isinya tentang beberapa ide bagi istri untuk membuat suaminya makin cinta. Ada tiga adegan di situ. Pertama saat si suami asik di depan komputer, si istri datang tiba-tiba dan minta pangku serta peluk. Kedua, saat suami sedang lesehan mainan HP di sofa, si istri datang dan ikut rebahan di dada suami. Ketiga, suami sedang push up dan si istri langsung ambil posisi tiduran di lantai pas di bawah wajah suami. Jadi, saat posisi push up si suami mau gak mau mencium pipi istrinya.
Kalau suami merasa oke sih maka semua baik-baik saja. Bagaimana bila suami sedang dikejar tenggat waktu kerjaan kantor, trus istri malah minta pangku? Yang ada bukannya makin romantis dan sayang tapi bisa memicu omelan dan bisa-bisa kena sanksi dari si pak bos di kantor. Tapi misal suami tipe yang woles dan bisa diajak romantis ala video pendek tersebut, ya silakan saja.
Masalahnya, tidak semua laki-laki memunyai jiwa romantis yang bisa menunjukkan sayangnya dengan ekspresif. Saat suami mau membantu memandikan sang buah hati saja, itu juga sudah bisa dibilang romantis. Saat tanpa kata suami pulang membawa martabak manis, maka semanis itu pula perhatiannya pada sang istri.
Romantis tidak melulu tentang peluk dan cium meskipun sudah ada penelitian tentang manfaat kedua hal tersebut pada jiwa manusia. Romantis itu bisa diwujudkan dalam hal-hal sederhana di sekitar kita. Salat berjamaah untuk salat sunah (kan salat wajibnya si suami harus di masjid). Usai salam, bersalaman dan mencium punggung tangan suami dengan takzim. Suami pun membalas dengan mencium kening istri yang berbalut mukena.
...Romantis tidak melulu tentang peluk dan cium meskipun sudah ada penelitian tentang manfaat kedua hal tersebut pada jiwa manusia. Romantis itu bisa diwujudkan dalam hal-hal sederhana di sekitar kita...
Atau bisa juga duduk santai di sore hari sambil ngeteh bareng. Ngobrol ringan untuk saling mendekatkan hati dan menyuburkan rasa cinta serta memahami pasangan jiwa. Bila keduanya terlalu sibuk, bisa juga menyisihkan waktu menjelang tidur sekira 5-10 menit untuk berbincang santai.
Piknik, sesekali juga bagus untuk menyegarkan jiwa dan membawa suasana baru serta positif pada pernikahan. Tak perlu jauh dan mahal, menggelar tikar di belakang rumah apabila ada lahan kosong bisa jadi solusi sederhana. Yang penting kualitas waktu yang dipunyai bersama untuk mendekatkan sepasang kekasih yang hari-harinya dipenuhi oleh berbagai macam aktivitas.
Jadi, tak perlu menuntut pasangan untuk bisa mempraktikkan tips di video atau apapun itu namanya. Cukup miliki rasa tulus untuk membahagiakan pasangan karena Allah. Untuk istri, pahami apa yang menjadi kebutuhan suami dan hal apa yang bisa membahagiakannya. Begitu juga untuk suami, carilah tahu apa yang menjadikan istri merasa berbunga-bunga karena bahagia.
Seringkali hal sederhana semisal membantu istri cuci piring atau memijit bahunya saat lelah, itu bisa membuat istri makin cinta dan rela melakukan apa saja demi suami tercinta. Jadi bertambahnya usia pernikahan dan momongan bukan alasan untuk tidak melakukan sesuatu demi kebahagiaan pasangan halal. Ini semua untuk menjaga agar bara cinta tetap berkobar selayaknya pengantin baru dahulu. Jaga terus nyalanya agar terus abadi hingga bersama menua dan masuk jannah dengan mesra. Insya Allah. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google