View Full Version
Selasa, 29 May 2018

Cara Ibu Menghadapi Tantangan Zaman

Oleh: Ai Nurdianti

Ibu adalah pendidik pertama dan utama untuk anak-anaknya, tugas mulia ini sangatlah berat apalagi menghadapi tantangan zaman yang begitu kompleks seperti sekarang ini. Dibutuhkan kreativitas dan persiapan yang matang dari seorang ibu untuk bisa menghadapinya. Lalainya ibu dari tugas ini, akan menghantarkan generasi yang lemah dan rusak.

Pola pengasuhan anak zaman dulu dengan zaman sekarang tentu tak sama, tantangan yang dihadapi ibu dulu dengan sekarang juga berbeda. Di antara kompleksnya tantangan yang harus siap dihadapi ibu zaman now di antaranya:

Perkembangan teknologi

Tak bisa dipungkiri, pesatnya perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri untuk ibu dalam menjalankan fungsinya. Gawai/gadget adalah salah satu produk teknologi hari ini yang sering merepotkan buat ibu. Bagaimana tidak, seandainya ibu gaptekdalam teknologi yang satu ini, tak jarang anak-anak menjadi korban. Banyak anak yang terpapar pornografi bahkan sampai menjual diri karena pengaruh buruk barang yang satu ini.

Masalah ekonomi

Saat ibu harus berjibaku dengan kesibukan mengurus rumah dan anak-anaknya, ibu hari ini juga dituntut untuk bisa mandiri secara ekonomi. Apalagi ketika penghasilan suami tidak mencukupi, ibu jugalah yang ikut menopang kebutuhan rumah tangga.

Sebetulnya tidaklah masalah ibu bekerja, saat ibu bisa mengatur antara waktu bekerja dengan tugas mendampingi anak-anaknya. Namun sayangnya dunia kerja saat ini justru menjadikan ibu terpaksa ada di persimpangan jalan, memilih rumah atau karier.

Ketersediaan lapangan kerja untuk ibu saat ini, tidaklah mendukung ibu untuk menyempurnakan perannya. Yang ada, pekerjaan itu justru menjauhkan ibu dari pelaksanaan tugas utamanya sebagai ummun wa robbatul bait.

Kondisi inilah yang menjadikan ibu terpaksa harus memilih antara pemenuhan kebutuhan hidup dengan bekerja meninggalkan anak-anak dan tanggung jawab lainnya, atau memilih mengurusi anak dengan kondisi keuangan yang pas-pasan bahkan kekurangan.

Lingkungan

Lingkungan yang tidak kondusif akan membuat ibu galau ketika melepas buah hati keluar dari rumahnya, para predator anak hari ini bebas berkeliaran siap untuk memangsa. Saat anak masih kecil main keluar rumah, ibu khawatir anak diculik, saat anak beranjak dewasa, ibu puntetap khawatir anak terpapar narkoba atau terjebak ke dalam pergaulan bebas yang akan menghancurkan masa depannya.

 

Tantangan untuk Dihadapi Bukan Dihindari

Masalah ibu memang begitu kompleks, dari mulai harga cabe sampai masalah LGBT harus diterjang ibu dalam rangka melindungi buah hati.

Akan tetapi seberapa besar puntantangan yang dihadapi ibu, ibu tidak boleh menyerah, semua harus dihadapi dengan curahan kekuatan.

Besarnya tantangan yang menghadang, hanya akan bisa dihadapi jika ibu mempersiapkan diri. Tanpa adanya persiapan yang mumpuni, mustahil tantangan itu bisa dilalui.

Untuk menghadapi tantangan itu, ibu haruslah membekali diri dengan berbagai ilmu. Rasulullahsawjauh-jauh hari mengingatkan kita melalui sabdanya:

Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Dengan ilmu, ibu jadi tahu cara mendidik dan mengarahkan anak-anaknya, ibu juga tahu cara mempersiapkan anak menghadapi tantangan kehidupannya. Ilmu yang mumpuni akan membuat ibu percaya diri dalam menjalankan perannya.

Jadilah ibu itu contoh real buat anak-anak dalam mempraktekan ilmu yang sudah difahaminya. Saat anak harus menyelesaikan masalahnya, orang pertama yang harus dijadikan tempat mengadu adalah ibu. Bisa dibayangkan kalau seorang ibu minim ilmu, bagaimana anak-anak bisa mendapatkan solusi atas semua masalah yang dihadapinya?

Seorang ibu juga harus jeli melihat berbagai peluang, saat terpaksa ikut terlibat dalam menangani masalah keuangan. Pilihlah pekerjaan yang bisa ibu lakukan di rumah, tanpa harus meninggalkan tanggung jawab pengasuhan. Ini adalah cara untuk menjaga kebersamaan dengan anak, karena anak bukan hanya membutuhkan kualitas dari kebersamaan dengan ibunya, akan tetapi mereka juga membutuhkan kuantitas kebersamaan bersama ibu. Memang sedikit sulit, akan tetapi masih bisa diusahakan.

Ketika memilih tempat tinggal, pastikan lingkungan sekitar adalah lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak, pastikan anak bergaul dengan orang-orang yang memberikan energi positif buat mereka, sehingga apa yang sudah mereka dapat di rumah tidak menguap begitu saja dari dirinya. Tanamkan pada diri anak untuk membenci atau menyukai apa pun dan siapa pundasarnya karena Allah Swt.

Tugas berat yang ada di pundak ibu, akan lebih ringan manakala negara ikut berperan aktif dalam penjagaan terhadap generasi, karena melalui hukum yang ditegakkan negaralah segala bahaya yang mengancam eksistensi anak bisa diminimalisir bahkan dihilangkan. Negara punya kuasa untuk menerapkan aturan sampai sanksi jika terjadi pelanggaran. Aturan dan sanksi inilah yang akan menjadi solusi efektif untuk menghantarkan anak menjadi generasi rabbani.

 

Penutup

Generasi tangguh hanya akan lahir dari ibu yang tangguh pula, dengan ilmu ibu bisa terus menggali potensi diri untuk bisa memahami setiap hal yang terjadi. Perlu perjuangan dan kesabaran agar ibu bisa melahirkan generasi-generasi yang membanggakan.

Generasi tangguh juga akan tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang penuh dengan kepedulian, maka ibu tidak hanya mencukupkan diri untuk beraktifitas di dalam rumah pribadinya. Ibu juga harus peka dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Dakwah adalah cara yang paling jitu untuk melakukan kontrol sekaligus perbaikan di lingkungan sekitar. Tentu tugas ini akan lebih mudah dijalankan ibu manakala negara juga ikut berperan aktif dalam melindungi generasi dengan ditetapkannya sejumlah sanksi terhadap hal-hal yang akan merusak generasi. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version