Oleh: Mira Sutami H (Pemerhati Sosial dan Generasi-Tulungagung)
Penduduk lndonesia mayoritas muslim. Namun sayang pemikiran mereka terkontaminasi dengan pemikiran liberalisme sekulerisme. Sehingga mereka tidak mau berhukum dengan hukum Allah. Begitupun muslimahnya menginginkan kebebasan berekspresi sehingga menolak syariat Allah termasuk enggan menurup aurat mereka dengan jilbab dan kerudung.
Itulah fenomena masyarakat kita. Muslimahnya enggan memakai jilbab dan kerudung, sehingga mereka melontarkan berbagai alasan untuk tidak berjilbab dan berkerudung. Tulisan ini hanya mengulik sedikit fenomena tersebut, semoga yang membaca dan belum menutup aurat dengan sempurna tergugah hatinya dan bersegera melaksanakan kewajiban Allah yang satu ini. Simak alasan mereka dan uraian dibawah ini!
“Daripada pake jilbab tapi akhlaknya buruk lebih baik ga pake jilbab tapi akhlaknya baik.” Ingatlah jilbab adalah bentuk ketaatan seorang hamba pada RobbNya. Tingkah laku akan mengikuti menjadi baik bila berjilbabnya ikhlas karena Allah. Tentu saja dengan berjilbab bertambah ilmu agamanya supaya akhlak tambah baik.
“Mau menjilbabi hati dulu.” Jangan menutup hati karena dengan menutup hati berarti menutup datangnya kebenaran dan hidayah. Jadi yang harus ditutup itu aurat bukan hati. Kue aja dibungkusnya di luar supaya tidak kotor terkena debu jalanan. Juga agar tidak terkena bakteri kalau disentuh banyak orang. Tentu saja bila dibungkus maka meningkatkan harga jualnya. Jadi apa kabar dengan aurat yang tak ditutup?
“Kalau berjilbab takut dibilang kayak ibu - ibu.” Sekarang perkembangan model jilbab sangat pesat. Ada juga yang dikhususkan buat anak- anak, remaja, ibu - ibu muda, bahkan nenek-nenek. Harus diingat walaupun mode jilbab sangat bagus dan menarik tapi kita tetap harus memilih mode yang syar' i. Agar tujuan berhijab dapat ridha Allah dan pahala.
“Kalau pake jilbab tar keliatan gemuk.” Hal ini bisa diatasi dengan memilih bahan yang kalau bahan motif jangan pilih yang motifnya besar- besar. Kalaupun polos maka cari warna yang tidak mencolok dan pilih model yang sederhana. Dan sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk fisikmu namun ketaatanmu.
“Gerah kalau harus berjilbab dan berkerudung.” Tidak berjilbab dan berkerudung saja juga gerahkan apa lagi kalau berjilbab dan berkerudung. Tapi itu belum seberapa dibanding jika engkau masuk neraka yang panasnya 70 kali lipat dibanding panas di dunia. Pasti tidak terbayang bagaimana panasnya dan gerahnya di sana? Tanyakan pada hatimu apakah engkau akan kuat di neraka bila panasnya 70 kali lipat panas bumi ini?
Takut dibilang sok alim. Anggap mereka mendoakanmu supaya jadi wanita alim. Tapi seharusnya jangan dengarkan kata orang karena tujuan berjilbab bukan cari ridho manusia tapi cari ridho Allah. Lagi pula orang yang ngomong kalau sudah bosan pasti berhenti juga kok ngomonginnya jadi kuatkan diri dan berserah dirilah pada Allah.
Karena itu sesungguhnya awal ujian seseorang yang hendak berhijrah. Jadi persiapkan diri dan perkuat keimanan kita. Karena semakin berat ujian dan kita mampu melampauinya maka surga menanti kita.
“Belum siap berjilbab.” lngatlah jangan tunda hijrah kita karena kita tak tahu kapan ajal akan menjemput kita. Dan jangan sampai kita menyesal di hari pembalasan kelak karena waktu tidak dapat diputar kembali. Karena penyesalan di kemudian hari sudah tak ada gunanya lagi.
“Ilmu agama masih sedikit.” Hijrah aja dulu dan tetap menuntut ilmu agama karena menuntut ilmu wajib sampai ajal menjemput. Setelah ajal menjemput baru kita terbebas dari kewajiban menuntut ilmu .
Sesungguhnya Allah memerintahkan wanita untuk berjilbab dan berkerudung untuk menjaga wanita dan untuk memuliakan mereka serta menjaga kehormatan wanita.
Dan ingatlah jilbab bukan kerudung. Jilbab adalah baju longgar tanpa potongan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Ahzab : 59. Sedang kerudung atau khimar fungsinya untuk menutup kepala sampai juyub ( dada ) wanita. Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam surat An Nur : 31.
Wajib diingat bahwa berjilbab dan berkerudung adalah kewajiban bagi setiap muslimah yang sudah baliq tanpa kecuali. Dan kewajiban itu sama seperti kewajiban sholat, puasa, menuntut ilmu dan lain - lain. Jadi tak boleh menolak menutup aurat dengan jilbab dan kerudung.
Jadi semua yang mengaku muslimah baik saya, anda, dan semua yang sudah baliq tidak boleh menawar seruanNya. Setiap muslim harusnya ketika ada seruan dari syari' ( pembuat hukum/ Allah) harusnya sami’na wa atho’na (saya mendengar dan saya taat). Tak boleh ada alasan dan tawar- menawar.
Sesungguhnya yang harus diingat seorang muslimah adalah bahwa surga tidak menerima wanita yang tak menutup auratnya dengan sempurna dengan jilbab dan kerudung ketika keluar rumah.
Jadi jangan tunda lagi untuk menggapai ridho Allah dan surga-Nya. Dan semoga kita semua selalu istiqomah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah walau berat dan butuh pengorbanan yang besar. Termasuk didalamnya berjilbab dan berkerudung ini.