Oleh: Vinci Pamungkas
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan perhiasan sangkar madu...
Lagu lawas yang berjudul Sabda Alam ini sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Saat ini memang para wanita di Indonesia dalam kondisi terjajah. Namun, bukan dijajah oleh pria atau secara fisik dengan senjata. Tapi diserang melalui lifestyle. Penjajahan dilakukan bertubi-tubi dari arah barat, timur, utara, dan selatan, sejak pagi hingga malam, dari dunia nyata dan dunia maya.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), terjajah adalah kondisi seseorang tertindas atau tersusahkan. Senyampang masih momen kemerdekaan dan lepas dari penjajahan, jangan sampai kita jadi wanita yang masih belum merdeka alias terjajah. Apa saja sih ciri-ciri wanita dijajah atau terjajah itu? Berikut ini 6 ciri-cirinya:
Enam penjajahan ini jelas menguras harta, waktu, tenaga, bahkan emosi jiwa para wanita. Aktivitas tersebut awalnya mubah/boleh tapi saat membuat para wanita menjadi lalai akan kewajiban, hukumnya menjadi haram. Sebagaimana terdapat dalam Kaidah fikih yang masyhur mengatakan “Al wasilatul illal haram, haramun (wasilah/perantara yang mengantarkan kepada keharaman atau meninggalkan kewajiban, maka wasilah/perantara itu menjadi haram".
Hal ini tidak boleh dibiarkan. Para wanita harus dimerdekakan. Wanita tidak boleh terus larut dalam penjajahan kekinian ini. Mereka harus disadarkan. Bentuk-bentuk penjajahan diatas telah membuat para wanita lalai. Mereka abai akan kewajiban ibadah, mengurus rumah, mendidik buah hati, hingga aktivitas dakwah.
Proses penyadaran memang tak bisa instan. Butuh berminggu-minggu bisa pula berbulan-bulan. Banyak hambatan dan tantangan, dari dalam maupun dari luar. Penyadaran bisa dilakukan melalui kajian islam intensif, membahas akidah hingga syariah. InsyaAllah dengan cara ini, para wanita sadar dan berubah menjadi muslimah yang taat ibadah taat syariah. Muslimah seperti inilah yang pantas menjadi tamu Allah di surgaNya kelak, insya Allah. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google