Sahabat VOA-Islam...
Didalam pertemuan IMF di Bali, Nusa Dua, salah satu acaranya adalah seminar bertajuk Empowering Women in the Workplance.
Dalam pertemuan ini Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, menekankan "Yang pertama harus dipahami dari sebuah negara itu harus ditingkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan, baik untuk perekonomian, untuk perempuan dan untuk keluarganya".
Managing Director IMF Christine Lagarde juga menegaskan bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama untuk bekerja diluar rumah, dilansir dari m.detik.com(9/10/2018 ).
Empowering Women adalah jargon - jargon yang di propagandakan barat kepada negeri - negeri muslim di dunia termasuk Indonesia. Dengan tujuan melibatkan perempuan dalam menggerakkan roda perekonomian. Perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki - laki, selain mereka bisa mengurusi keluarga, mereka juga bisa bekerja diluar rumah menjadi wanita karir untuk membantu perekonomian keluarga.
Dan dahsyatnya banyak perempuan negeri ini yang terhipnotis dengan jargon-jargon barat ini. Hampir seluruh perempuan Negeri ini lebih memilih bekerja di luar rumah menjadi wanita karir. Diparlemen, perkantoran, pasar-pasar, pabrik industri kebanyakkan pekerjaan perempuan dari pada laki - laki.
Perempuan memilih menjadi wanita pekerja dengan alasan membantu perekonomian keluarga, akhirnya mereka disibukkan dengan pekerjaan, waktu mereka lebih banyak habis diluar rumah untuk bekerja.
Mereka melupakan kewajiban utamanya menjadi seorang ibu dan istri mengurusi anak dan suaminya, sehingga muncullah masalah dalam rumah tangga, suami marah karena kurang diperhatikan istri akhirnya memantik pertengkaran diantara mereka berkurangnya perhatian dan kasih sayang terhadap anak akhirnya berdampak pada kenakalan remaja, anak - anak terseret arus pergaulan bebas, seks tanpa ikatan, narkoba dll.
Women Empowering adalah kedok mengokohkan hegemoni Kapitalisme di dalam negeri - negeri kaum muslimin. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (perempuan bekerja secara masif), adalah tumbal kebangkrutan Ekonomi Kapitalisme.
Perempuan di giring menjadi pemutar roda industri kapitalisme sekaligus target pasar, perempuan dijauhkan dari peran politik dan strategisnya sebagai ibu generasi pencetak peradaban Islam. Jika seorang ibu sudah kehilangan fungsi utamanya maka sudah bisa dibuktikan akan membawa kehancuran pada sebuah bangsa.
Pemberdayaan Perempuan Persektif Islam
Perempuan adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai andil dalam perjuangan penegakan sistem Islam. Islam tidak akan menyia - nyiakan upaya yang dilakukan perempuan, karena ia juga manusia sama dengan laki - laki yang oleh Allah telah di beri kewajiban yang sama untuk berjuang meninggikan agamanya.
Pemberdayaan perempuan perspektif Islam adalah upaya pencerdasan muslimah hingga mampu berperan menyempurnakan seluruh kewajiban dari Allah SWT, baik diranah domestik maupun publik. Kesanalah aktivitas perempuan diarahkan.
Menjadi perempuan unggul sebagai Ummun wa robbatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga) dalam ke sakinahan. Sebagai mitra laki - laki demi melahirkan generasi cerdas, taqwa dan berkualitas. Melahirkan perempuan sebagai mitra laki - laki dalam rumah tangga dan perjuangan di masyarakat. Melahirkan peran Ibu sebagai pendidik dan pencetak generasi pemimpin bagi peradaban bangsa.
Sementara itu kesuksesan wanita di sector public, ditandai dengan mampunya ia berperan menjadi bagian dari masyarakat yang berkontribusi besar bagi kemajuan masyarakat. Bekerjasama dengan laki -laki untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera berdasarkan tatanan Islam. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
"Dan orang - orang yang beriman laki - laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh ( mengerjakan ) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat dan taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. At-Taubah :71 ).
Subhannallah...
Sungguh begitu muliannya kedudukan seorang perempuan di dalam Islam,bila langkah - langkah strategis ini dilakukan, Insyaallah visi dan misi kaum perempuan sesuai syariat Islam akan tercapai. Dan akan membawa pada kebangkitan Kehidupan Islam yang mulia. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Nafisah Mumtazah, Gresik, Jawa Timur