View Full Version
Jum'at, 22 Mar 2019

Racun Dibalik Pemberdayaan Perempuan

 
Oleh: Hamsia (Pemerhati Umat)
 
Perempuan senantiasa menjadi sorotan dunia, salah satunya adalah tentang pemberdayaan perempuan, seperti yang baru-baru ini kembali memperingati hari perempuan internasional.
 
Di mana setiap tanggal 8 Maret memperingatinya sebagai hari perempuan internasional yang disebut dengan womens day's. Dan di tahun 2019 ini tema yang diangkat adalah “ballance for better”
 
Dalam situs resminya, international women Day's mengungkapkan alasan kenapa' ballance for better' menjadi tema tahun ini. Karena pada tahun ini ditunjukkan untuk kesetaraan gender, kesadaran yang lebih besar tentang adanya kriminasi dan merayakan pencapaian perempuan. Menurutnya pada tahun 2019 ini belum terjadi keseimbangan atau kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Khususnya dalam dunia kerja atau beda gaji masih terjadi antara pria dan wanita, dimana wanita dibayar lebih rendah dari pria.
 
Risma mendefinisikan bahwa pemberdayaan perempuan dari aspek materi. Perempuan bisa dinilai maju, terhormat patut dihargai adalah apabila dia dapat bekerja dan menghasilkan materi. Sebaliknya bila perempuan tergantung pada suami secara finansial maka tidak membuat dirinya berharga dan terhormat. Padahal target dari sistem kufur ini menjadikan perempuan sebagai faktor produksi berharga murah sekaligus menjadi target pasar produksi (pengokoh hego Nomi kapitalisme).
 
Itulah klaim kapitalisme terhadap perempuan yang diharuskan secara global. Maka dengan ini mereka telah membebani diri menjadi pencari nafkah sekaligus manajer rumah tangga. Kapitalisme terus menyerang pondasi utama masyarakat dengan mengajarkan perang keibuan dan mengorbankan tugas penting mereka sebagai pengasuh dan pendidik anak.
 
Kapitalisme menggembar-gemborkan kesetaraan gender di tengah-tengah masyarakat, gimana tidak, selain alasan kebutuhan, pemikiran inilah yang berhasil memprovokasi kaum perempuan. Bahkan pemikiran gender telah berhasil menebar fitnah dan memprovokasi kaum muslimah untuk membenci Islam yang dianggap sebagai penghambat kemajuan dan mendiskriminasi kehidupan mereka.
 
Dan mereka pun termakan propaganda gender, padahal sejatinya gender adalah argumen palsu, yang dimana para penggiat gender ini berdalih bawah pemberdayaan perempuan akan membuat posisi perempuan Mandiri dan tidak terdiskriminasi. Perempuan diposisikan sebagai pejuang keluarga Karena menggunakan pendapatnya demi mensejahterakan keluarganya. Bahkan perempuan berperan sebagai pencari nafkah utama (breadwinner).
 
Kapitalisme telah memberikan label harga kepada perempuan, karena perempuan dianggap dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi negara. Seperti yang dikatakan nicole's rocekefeller (penasehat RAND) menyatakan tujuan kesetaraan gender adalah untuk mengumpulkan pajak publik 50% lebih dalam rangka mendukung kepentingan bisnis, sekarang eksploitasi Perempuan tak kunjung berhenti. Salah satunya adalah menampakan sensualitas dan keindahan tubuh perempuan untuk kepentingan bisnis. Misalnya sales promotion girL(SPG) berpakaian seksi menjajakan barang dagangan dengan sasaran utama kaum laki-laki.
 
Dalam industri Media elektronik perempuan menjadi objek seksual. Tubuh perempuan dan kemolekan tubuh dijadikan salah satu alat untuk memancing daya tarik, keindahan atau sensualitas tubuh Perempuan dijadikan alat untuk menjual produk yang diiklankan atau memperoleh keuntungan dari industri pornografi dalam Media elektronik seperti TV dan internet.
 
 
Seperti pekerja pabrik perempuan yang seharusnya siang dan malam banyak ditengarai sebagai bentuk eksploitasi. Begitu juga kasus perbudakan terus terjadi ditengah kerja perempuan(TKW) yang tidak jarang pada prostitusi dan tindakan kekerasan tidak dapat dipisahkan dari perbudakan.
 
Jadi eksploitasi dan perbudakan pada perempuan disebabkan oleh banyak hal, caranya adalah pergaulan yang mengumbar aurat. Kebiasaan wanita yang mempertontonkan aurat menjadikan dia tidak Berisik ketika ada pihak yang mengeksploitasi kecantikannya. Perempuan demikian bawah dia dieksploitasi atau boleh jadi Rela mengeksploitasi dirinya sendiri.
 
Bahkan di sistem kapitalisme telah berhasil membuat wanita, istri/ seorang ibu lupakan akan tanggung jawabnya, mereka sibuk dengan dunia mereka bekerja dari pagi sampai malam, anak dititipkan sama pengasuh, akibatnya kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga tidak salah banyaknya kenakalan- kenakalan remaja, seperti tawuran, pelacuran dan seks bebas banyak terjadi dikalangan remaja, wanita menuntut cerai karena merasa sudah mampu secara ekonomi. Inilah buah dari sistem kapitalisme?
 
 
Peran Strategis Perempuan dalam Islam
 
Islam memuliakan perempuan dan menempatkannya pada posisi dan peran yang tepat, sesuai kodrat penciptaannya, yaitu sebagai seorang ibu dan pengatur rumah tangga. Ini adalah kehormatan yang wajib dijaga, sebab Islam telah menetapkan hal yang sama bagi wanita sebagaimana laki-laki (QS al-baqarah 228). Dan Islam menetapkan kesejajaran derajat laki-laki dan perempuan pada ketaatan mereka pada Allah,bukan pada fungsi dan peran.
 
Dan di pundaknya terdapat tanggung jawab yang besar untuk melahirkan dan mendidik generasi berkualitas tinggi sebagai aset bangsa. Islam juga menjamin hak-hak ekonomi perempuan, bagaimana perempuan harus dijamin kebutuhan finansialnya setiap saat. Islam membolehkan perempuan bekerja namun tidak dalam kondisi penghinaan dan penindasan, dalam kondisi yang terjamin keamanannya dan bermartabat, sehingga status di masyarakat dapat terjaga.
 
Hanya satu solusi agar profil muslimah ini dapat diwujudkan dengan mengeluarkan perempuan dari kemiskinan, eksploitasi dan perbudakan, yaitu dengan diterapkannya Islam secara Kaffah bingkai Daulah Khilafah Islamiyah. Dengan adanya dukungan sistem ini maka peran Mulia ibu dapat diwujudkan. Karena perempuan dalam naungan Khilafah akan terlindungi, khilafah menjaga peran, status,dan hak-hak perempuan yang telah diberikan Islam dalam kehidupan dan masyarakat.
 
Jadi khilafah adalah solusi dari segala permasalahan umat yang terjadi saat ini khususnya perempuan. Wallahualam bishowab. [syahid/voa-islam.com]

latestnews

View Full Version