View Full Version
Sabtu, 23 Mar 2019

Selamatkan Keluarga dari Virus Liberalisasi

 

Oleh:

Normaliana, S. Pd, Staf Pengajar di MTsN 2 HSU-Amuntai

 

ERA globalisasi yang semakin mewabah saat ini membuat institusi rumah tangga tak lagi sebagai institusi yang terpisah dari dunia luar. Di berbagai pelosok negeri, desa, kota bahkan rumah tangga itu sendiri sudah mulai diserang budaya barat dengan cara yang sangat dahsyat.

Serangan budaya Barat tersebut terus menjalar ke segala aspek kehidupan, mulai dari makanan, minuman, pakaian, budaya, pergaulan dan lain sebagainya telah terjual laris manis tanpa ada batas-batas wilayah yang mampu menghalanginya. Melalui berbagai media massa, kaum ibu dan anak-anak sengaja diarahkan berperilaku konsumtif.

Gaya hidup hedonis dan permisif pun telah begitu akrab dengan kehidupan mereka. Para ibu dan anak-anak benar-benar sudah terpedaya dan terbiasa dengan gaya hidup dan pola pikir yang ditawarkan oleh kaum Kapitalis-Liberal. Serangan budaya kaum Kapitalis-Liberal telah mampu membombardir seluruh ruang kehidupan keluarga, khususnya keluarga muslim. Sehingga pada akhirnya ibu dan anak-anak akan berada dalam cengkeraman liberalisme.

Indonesia sebagai negeri muslim terbesar jelas akan menjadi target utama dari upaya liberalisme tersebut. Lebih jauh lagi penguasan terhadap negeri-negeri muslim tentu saja tidak hanya melalui mekanisme pasar bebas tetapi juga lewat upaya-upaya sosialisasi ide-ide Sekuler-Liberal-Kapitalis. Inilah yang akan menjadi ancaman terbesar yang sedang menghantui umat Islam sekarang.

Bila kita sebagai umat Islam tidak sadar dan kurang waspada menghadapi kenyataan ini, maka tunggu saja suatu saat kehancuran keluarga, bahkan masyarakat. Disadari atau tidak, adanya upaya liberalisasi merupakan salah satu upaya penanaman nilai-nilai kebebasan dalam segala hal yang dipromosikan ke seluruh dunia sat ini.

Penghancuran institusi keluarga akan memperlemah generasi muslim dan merusak perilaku masyarakat. Ini merupakan langkah jitu kaum Barat untuk menjajah umat Islam, termasuk bangsa dan negeri ini. Keberadaan liberalisasi ditengah masyarakat jelas akan memperkokoh hegemoni kaum kafir imperialis yang didukung oleh paar pengikutnya, mulai dari kalangan birokrat, intelektual hingga aktivis-aktivis LSM.

Ada 2 hal yang mereka lakukan dalam rangka menanamkan nilai-nilai liberal ditengah masyarakat. Pertama, mereka membangun dukungan masyarakat terhadap nilai-nilai liberal melalui proses penyadaran secara terus menerus. Upaya ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan berbasis liberal, training-training, diskusi-diskusi atau seminar-seminar dan sosialisasi melalui media massa baik cetak maupun elektronik dengan tujuan agar terjadi perubahan dalam level individu.

Kedua, mereka melakukan tranformasi sosial melalui UU seperti pelegalisasian perilaku seks bebas atas nama HAM, kondomisasi, adanya dukungan terhadap retaknya keluarga melalui UU KDRT hingga penghapusan UU yang masih mengandung ajaran Islam. Setelah menyadari gencarnya serangan pemikiran liberal kaum Barat terhadap kaum muslim khususnya di Indonesia, maka umat Islam harus bangkit dan berusaha untuk melawan serangan tersebut. Kebangkitan umat Islam tentu saja berawal dari kebangkitan pemikiran yakni adanya kesadaran bahwa hanya Islamlah satu-satunya kebenaran yang hakiki dan merupakan solusi tuntas untuk seluruh permasalahan yang dihadapi umat.

Dengan demikian, langkah utama yang harus dilakukan melawan arus liberalisasi yang semakin menjadi adalah dengan merombak cara berfikir umat agar tidak teracuni oleh nilai-nilai kebebasan yang membahayakan. Untuk menangkal bahaya liberalisasi yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam, maka kaum muslim harus berupaya melakukan hal yang sama yaitu: Pertama, menguatkan kerja sama elemen masyarakat lebih terarah, terus-menerus memberantas upaya liberalisme baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun negara.

Kedua, menyerukan kepada tokoh-tokoh masyarakat, ulama untuk bersama-sama menjelaskan kepada umat tentang kerusakan dan bahaya-bahaya ide liberalisasi. Ketiga, membangkitkan semangat memperjuangkan syariah dan khilafah karena hanya dengan khilafahlah kehancuran dan kehinaan umat Islam akan bisa diselamatkan dari tekanan dan ancaman musuh-musuh Islam. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai umat Islam untuk menyelamatkan keluarga, masyarakat dan negeri ini dari bahaya liberalisasi yang setiap saat akan selalu hadir dan menyerang kita dari berbagai sisi. Naudzubillahi mindzalik.*


latestnews

View Full Version