View Full Version
Ahad, 28 Apr 2019

Menyambut Ramadhan Ceria bersama Ananda

Oleh : Netty Susilowati*

Tidak terasa Ramadhan sebentar lagi menjelang. Bahagia rasanya karena ada rindu yang tak tertahan. Kita semua pasti ingin melewati bulan mulia ini dengan maksimal. Namun, di rumah masih ada si kecil yang baru mau berkenalan dengan tamu agung Ramadhan. Ya, ini adalah pertama kalinya buah hati akan membersamai bulan mulia ini.

Nah, tentu ada hal-hal tertentu yang kita lakukan agar ananda siap dengan kedatangan Ramadhan. Di bawah ini ada tiga tahap yang bisa kita lakukan pada ananda yaitu saat menyambut Ramadhan, saat Ramadhan dan selepas Ramadhan.

1. Persiapan Menyambut Ramadhan

Persiapan Ramadhan sudah kita siapkan sejak masuk bulan Rajab dan Sya’ban. Seperti itu pula hendaknya kita menyiapkan ananda. Berikan pengenalan tentang keutamaan bulan Ramadhan serta ibadah-ibadah dan aktivitas yang dilakukan selama satu bulan. Diantaranya adalah membacakan buku cerita, bercerita dengan media seperti boneka tangan, diaroma, membuat craft seputar Ramadhan dan cara lain yang memudahkan ananda untuk memahami materi tentang Ramadhan.

Ananda juga bisa dilibatkan dalam acara menyambut Ramadhan yang dibuat di rumah. Misalnya membersihkan rumah, menghias rumah dengan atribut-atribut Ramadhan dan hal lain yang menggambarkan kegembiraan dalam menyambt Ramadhan.

Jika ananda sudah mulai bersekolah, maka orang tua juga bisa mengomunikasikan dengan pihak sekolah bahwa tahun ini ananda sudah mulai belajar puasa. Sehingga orang tua dan sekolah bisa bekerja sama mengkondisikan suasana Ramadhan baik di rumah maupun di sekolah. Untuk sekolah Islam, bisa jadi lebih mudah mengkondisikan ananda tetap dalam suasana Ramadhan selama di sekolah.

Yang tak kalah pentingnya, mulai susun agenda bersama ananda selama Ramadhan. Bisa dengan menyusun Kegiatan Harian Ananda. Dengan melibatkan dan mendiskusikannya, ananda tidak merasa dipaksa dan terpaksa dalam melakukannya.

2. Saat Ramadhan

Anak-anak masih dalam tahap belajar berpuasa. Ini yang harus dipahami orang tua. Sehingga motivasi harus senantiasa diberikan pada ananda. Juga tidak ada salahnya memberikan hadiah saat ananda mampu menyelesaikan puasa sesuai dengan kemampuannya. Misalnya ananda yang berumur 4-5 tahun puasa Dhuhur, 6 tahun ke atas sudah puasa sampai Maghrib.

Orang tua juga perlu menyampaikan bahwa ketika kita melaksanakan Syariat Islam bukan karena hadiah atau iming-iming yang lain. Tetapi tetap harus ikhlas Lillahi ta’ala.  Hadiah hanya sebagai tambahan saja. Bahkan hadiah lain yang tidak hanya berupa barang juga bisa diberikan. Misalnya pelukan, pujian, doa, surat cinta juga bisa menjadi alternatif hadiah bagi ananda. Sehingga dalam benak ananda, hadiah tak melulu masalah barang yang disuka.

Saat ananda berpuasa, dia juga berlatih sabar mengendalikan keinginannya untuk makan. Maka para bunda, hendaknya tidak meletakkan atau menyimpan makanan di tempat yang mudah terlihat.  Bunda juga perlu mengatur menu makan yang disukai ananda tapi tetap memperhatikan sisi asupan gizi dan kethoyibannya.  Sehingga tetap membuat ananda kuat berpuasa dan tidak merasa lemas saat berpuasa.

Ayah bunda juga bisa mengajak ananda untuk mengisi Ramadhan dengan amalan nafilah misalnya sholat tarawih, membaca atau mendengarkan murotal Al Qur’an, mengantar makanan ke tetangga, berbuka di masjid, mengikuti pesantren Ramadhan khusus untuk anak-anak, mengajak anak-anak ke majelis taklim, mengajak anak terlibat aktivitas dakwah yang dilakukan ornag tua, bahkan mengajari mereka untuk berdakwah. Misalnya dengan mengingatkan temannya yang makan sembarangan saat yang lain berpuasa. Bersedekah, berbagi dengan mengunjungi Panti Asuhan atau Pondok Pesantren Yatim dan banyak lagi aktivitas selama Ramadhan yang bisa dilakukan bersama ananda.

3. Setelah Ramadhan

Agar semangat Ramadhan terus terjaga hingga 11 bulan berikutnya, maka ayah bunda juga perlu menyiapkannya sebelum Ramadhan berlalu. Saat 10 hari terakhir bulan Ramadhan saatnya memberikan teladan pada ananda agar tetap istiqomah menjalankan puasa dan ibadah lainnya hingga akhir Ramadhan. Karena biasanya menjelang berakhirnya Ramadhan, justru lebih banyak godaan. Makanan menyambut idul Fitri, belanja pakaian baru, persiapan mudik jangan sampai menyita perhatian ananda dan ayah bunda di rumah.

Sampaikan tentang maksud disyariatkannya puasa sebagaimana dalam surat Al Baqarah ayat 183. Agar menjadi pribadi bertaqwa. Berikan gambaran orang yang bertaqwa seperti apa. Ajak ananda untuk menghabiskan 10 hari Ramadhan dengan amalan yang semakin berlipat. Bahkan ajari untuk ikut ‘itikaf di masjid. Kenalkan apa itu ‘itikaf, hari raya Idul Fitri. Siapakah sesungguhnya orang-orang yang memperoleh kemenangan? Adalah orang-orang yang semakin bertambah ketaatan. Niatkan perayaan Idul Fitri untuk berbagi dan menambah silaturahmi. Jangan lupa juga mengingatkan agar ananda tidak tamak dalam makanan selepas puasa.

Semoga Ramadhan kali ini bisa berkesan bagi ananda sehingga tahun-tahun berikutnya sudah menjadi terbiasa bukan malah mengundang trauma. Wallahu’alam bi showab. (rf/voa-islam.com)

*Penulis adalah Kepala Sekolah Tahfidz plus Khoiru Ummah Malang tingkat dasar

Ilustrasi: Google


latestnews

View Full Version