Hikmah Sehat Dibalik Hijab

SEIRING dengan kemajuan IPTEK, terkuaklah rahasia keberkahan dibalik setiap syariat Allah SWT. Terlebih dari sisi kesehatan. Misal hikmah sholat, puasa, tahajud, wudhu dll. 

Termasuk menutup aurat (baca: berhijab) bagi muslimah. Sebelumnya, marilah tetap meluruskan niat bahwa pelaksanaan tiap syariat berlandaskan keikhlasan karena Allah SWT semata agar tetap bernilai ibadah. 

Disebutkan dalam hadits, Rosul saw bersabda:

"Sesungguhnya anak perempuan apabila telah haidh tidak dibenarkan terlihat darinya kecuali wajah dan tangannya." (HR Abu Dawud). 

Berikut hikmah dari sisi kesehatan dibalik kewajiban menutup aurat:

 

1. Terlindung paparan sinar UV

Kondisi ozon yang semakin menipis, membuat radiasi sinar ultraviolet dari matahari semakin besar. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan radikal bebas yang berperan terhadap aging process (proses penuaan dini) dan juga kemunculan kanker kulit semisal melanoma. Dikutip dari Mayo Clinic, melanoma merupakan jenis kanker kulit yang menyerang sel melanosit. Sel tersebut memproduksi melanin, yakni zat yang memberi warna pada kulit. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi paparan sinar ultraviolet (UV) bisa meningkatkan risiko terkena jenis kanker tersebut. Perempuan di bawah usia 40 tahun memiliki risiko lebih besar untuk mengalaminya. (detikhealth.com)

Kanker ini pun lebih banyak menyerang wanita karena pakaiannya cenderung lebih terbuka, terutama di bagian kaki. Nah, karenanya hijab dan pakaian muslimah yang longgar dan tidak transparan sangat efektif menangkal paparan sinar matahari langsung sehingga melindungi tubuh dari resiko kanker ini.

 

2. Terlindung dari suhu ekstrem

Desain batasan aurat dari Sang Khaliq Pencipta manusia, bumi dan alam semesta. Allah yang paling tahu kondisi ciptaanNya. Termasuk kondisi geografis wilayah manapun, mulai tropis, gurun hingga kutub.

Efek udara ekstrem panas atau dingin sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Sebab bisa menganggu keseimbangan elektrolit dan mineral. Dampaknya bisa kerusakan organ hingga kematian. Maka, penutup kepala sangat disarankan. Sebab otak adalah organ yang rentan terkena. Pada cuaca dingin, sekitar 40%- 60% panas tubuh hilang melalui kepala. Buat kaum muslimah sudah ada solusi dengan kain kerudung yang syari. 

 

3. Supaya Tidak Diganggu

Dalam QS Al Ahzab: 59 "...Yang demikian itu agar mereka mudah untuk dikenali, sehingga mereke tidak diganggu..."

Stimulasi visual berperan lebih dominan dalam fisiologi pria dibandingkan wanita. Tidak heran kalau 91% korban pemerkosaan adalah wanita. Dengan menggunakan hijab, kita akan memiliki citra diri yang lebih positif dan mengurangi stimulasi visual pada pria.

 

4. Mengurangi kontaminasi bakteri dan infeksi

Jika diperhatikan, beberapa jenis profesi yang mengharuskan pekerjanya menggunakan penutup kepala untuk alasan kebersihan. Misalnya saja profesi juru masak, perawat dan pekerja pabrik. Penutup kepala digunakan untuk memastikan kebersihan dan mencegah kontaminasi serta penyebaran infeksi penyakit.

Masih banyak tulisan senada yang menguak keberkahan dibalik syariat Allah. Karenanya janganlah kita ragu dalam menjalankan kewajiban mulia ini. 

Tersebut dalam sejarah Islam, bahwa kemuliaan muslimah terjaga dan terbela. Dikisahkan pengepungan dan pengusiran Yahudi Qainuqa oleh Rosul saw dilatarbelakangi peristiwa diganggunya muslimah oleh seorang Yahudi Qainuqa. Termasuk khalifah Mu'tashim Billah yang mengerahkan pasukan jihadnya demi membela kehormatan muslimah yang diganggu orang Romawi lalu menjadikan pengganggunya sebagai budak muslimah tadi. 

Muslimah yang cerdas tentu taat syariah dan tidak membiarkan dirinya terjebak dalam lubang persekusi musuh Islam. Sungguh miris bila melihat muslimah sekarang banyak yang tidak berhijab dengan alasan HAM dan kebebasan. Sementara di Uighur, muslimah bertaruh nyawa demi mempertahankan hijabnya. Sebab tak ada lagi pelindung umat Islam sebagaimana khalifah mu'tashim.Wallahu a'lam.

Tuti Rahmayani, dr

Praktisi kesehatan di Surabaya, Jawa Timur