Oleh: Desi Wulan Sari
Setiap manusia memiliki impian untuk hidup bahagia. Bahagia adalah pilihan, keputusan yang lahir dari hati setiap manusia. Dicari, diperjuangkan dan dinikmati dalam kehidupan kita.
Allah SWT telah menggariskan kepada kita jalan kebahagiaan, dan menjelaskan pula jalan kesengsaraan, dan seorang hamba dibiarkan untuk memilih jalan apa yang ia inginkan sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 97).
Menjadi seorang wanita adalah suatu keistimewaan yang Allah berikan untuk kita, terutama terpilih menjadi seorang wanita Muslimah. Allah mengangkat derajat kaum wanita. Sebagai wanita,memiliki impian sebuah keluarga sakinah mawardah warrahmah, adalah cita-cita mulia yang patut diperjuangkan dan diwujudkan dalam bingkai rumah tangga.
Pertanyaannya adalah, bagaimana cara menjadi seorang wanita shaliha yang bahagia, dalam koridor syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT?
Kebahagiaan bagi wanita jangan sampai hanya yang terlihat di layar kaca saja. kadangkala wanita lupa, saat dunia sedang menyapa dengan keindahan materinya dia akan metasa bahagia dengan melakukan kesibukan-kesibukan yang dibanggakannya. Akan tetapi bahagia seorang wanita shaliha akan selalu terpancar secara spontan dalam dirinya, saat ia memiliki kunci kebahagiaan hakiki dalam dirinya, yaitu dengan melakukan ketaatan-ketaatan pada Allah yang selalu dirindukannya.
Memiliki kunci dalam proses kehidupan, merupakan modal utama wanita shaliha dalam meraih kebahagiaan. Tanda bahwa bahagia yang dirasakan seorang muslimah tidak dapat dipaksakan dan diatur oleh siapa pun. Karena bahagia dan tidak bahagia itu adalah pilihan manusia, merekalah yang menentukan sendiri jalannya.
Inilah kunci-kunci kebahagiaan yang harus diyakini oleh wanita shaliha sebagai pegangan hidup, antara lain:
Sesungguhnya , seorang wanita harus bangga dengan akhlak mulia dan amal-amal shalihnya. Karena wanita shaliha selalu berusaha meraih cahaya dalam mengokohkan keimanan diri, yang ditunjukkan dalam kepribadian dirinya. Antara lain mernjaga keteguhan agamanya, kesuciannya, hijabnya, akhlaknya yang baik, kebaikannya dalam bertetangga, dan ketaatannya pada suami.
Peran penting hadirnya kebahagiaan bagi wanita shaliha, juga ditentukan oleh faktor-faktor yang dimiilikinya, antara lain:
Dalam hadis disebutkan:
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim).
Allah SWT berfirman:
Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) kepada wanita- wanita mukminah, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan hiasan (pakaian, atau bagian tubuh) mereka kecuali yang (biasa) nampak darinya dan hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (QS. an-Nur [24]: 31).
Maka jelas, dalam proses meraih bahagia seorang wanita shaliha, hanya bisa dicapai dengan iman dan amal shalih, maka sumber kebahagiaan yang hakiki itu hanyalah terdapat dalam ayat-ayat suci Al-Quran dan hadis-hadis suci Baginda Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Dengan mengaplikasikan keduanya, mama seorang wanita telah meniti jalan bahagia lewat sumbernya yang utama, dan mesti berujung pada akhir kebahagiaan yang hakiki pula yaitu surga Allah ta’ala.
Imam Ibnul-Qayyim rahimahullah mengisahkan bahwa beliau mendengar Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: ” Sesungguhnya di dunia ini terdapat surga, barangsiapa yang tidak memasukinya maka ia tidak akan memasuki surga akhirat “. (al-Mustadrak ‘ala Majmu’ al-Fatawa: 1/153). Wallahu a'lam bishawab. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google