Oleh: Natasya
“Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (Al-Ahzab: 33)
Dandan atau berhias merupakan hal lumrah yang biasa dilakukan oleh para wanita agar mereka terlihat lebih percaya diri lagi, dan tentunya cantik. Namun kita tidak boleh lupa bahwasannya semua itu ada batasannya. Yup, batasan dalam berhias. Jangan sampai jatuhnya malah tabarruj. Tapi, apa sih yang dimaksud dengan tabarruj? Dan apa sajakah batasannya itu?
Secara bahasa, tabarruj berasal dari kata al-burj yang berarti bintang atau sesuatu yang terang/tampak. Sementara itu, jika ditarik dari penggunaannya, tabarruj berarti berlebihan dalam menampakkan perhiasan dan kecantikan. Adapun perhiasan dan kecantikan dari wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali yang biasa tampak darinya seperti wajah dan telapak tangan.
Tabarruj yang dilarang:
Gamis yang ketat hingga membentuk tumbuh merupakan salah satu bentuk tabarruj. Jadi, seharusnya kita memakai pakaian yang lebih longgar agar ketika kita bergerak, bentuk tubuh kita tidak terlihat dan tidak menjadi pusat perhatian.
Di zaman yang semakin modern ini, dunia permodelan sangatlah berpengaruh. Banyak sekali model-model kerudung yang beragam, bahkan ada beberapa bentuknya yang unik. Ada beberapa kerudung yang gayanya tidak syar’i. Seperti terlalu pendek, atau seperti menyerupai punuk unta. Gaya-gaya ini menjadi hiasan yang indah bagi mata yang memandang ketika dikenakan oleh para wanita. Tidak jauh seperti sedang menghias rambut. Memang rambut sudah ditutupi oleh kerudung. Namun, nyatanya juga, kerudung merupakan pengganti rambut yang biasa dianggap sebagai hiasan atau mahkota bagi seorang wanita.
“Dan janganlah mereka (wanita-wanita yang beriman) menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami-suami mereka, atau bapak-bapak mereka…” (An-Nuur: 31)
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Akan ada di akhir umatku (nanti) wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena (memang) mereka itu terlaknat (dijauhkan dari rahmat Allah SWT)”. Sebaiknya kita memakai pakaian yang tebal. Hendaknya kita memperhatikan bahan pakaian yang kita pakai. Apakah itu tipis atau tidak. Karena, hal semacam ini juga dapat memicu perhatian bagia sebagian orang. Apalagi, sampai aurat yang terlihat.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Seorang wanita, siapapun dia, jika dia (keluar rumah dengan) memakai wangi-wangian, lalu melewati kaum laki-laki agar mereka mencium bau wanginya, maka wanita itu adalah seorang pezina”.
Nah, itu dia ciri-ciri tabarruj. Jadi, sebagai seorang wanita, sepatutnya menjaga harga dirinya dengan tidak menarik perhatian laki-laki yang bukan mahramnya. Karena dirinya, kecantikannya adalah milik suaminya seorang. Tapi jangan salah, ya. Allah melarang kita melakukan hal-hal di atas karena Allah mau menjaga kita, sebagai wanita yang dimuliakan derajatnya.
Setelah pembahasan ini, semoga paham dan diamalkan dengan baik agar mafhum bagi kita semua. Berdandan itu boleh, kok. Asal jangan sampai berlebihan saja, ya. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)