Oleh: Uthie Siti Solihah
Rumah baru saja dirapikan. Tak lama kemudian, anak-anak kembali membuat kejutan dengan tingkah polah mereka yang aktif dan kreatif hingga membuat rumah kembali berantakan. Pernah mengalami hal seperti ini, wahai para ibu salihah?
Tak jarang kata-kata klise diucapkan seperti "Adek, baru saja Mama beresin udah diberantakin lagi, adek gak tahu apa. Mama tuh capek dari pagi beres-beres" atau nada yang lebih tinggi lagi bahkan malah kadang sambil main tangan sebagai pelampiasan rasa lelah.
Untuk meminimalisir meluapnya emosi Ibu di rumah pada kondisi ini, sebaiknya ibu mencoba beberapa tips di bawah ini :
1. Penataan Barang di Tempat yang Tepat
Wahai para ibu mari kita simpan dulu rumah impian yang rapi tak tersentuh tangan-tangan anak kecil yang jahil ya. Entah itu mencoret-coret dinding, menumpahkan bedak di lantai, mengacak-acak isi lemari pakaian dan banyak hal lucu lainnya yang membuat perasaan kita naik turun, kadang marah tapi kadang membuat kita tersenyum.
Simpanlah dan posisikan dengan tepat barang-barang yang bisa dimainkan anak. Taruhlah di tempat yang tidak terjangkau oleh mereka. Seperti spidol, bedak atau alat makeup lainnya. Untuk barang berharga dan berbahaya jangan sampai anak tahu dimana kita menyimpannya.
2. Tempatkan Ruang Khusus
Buatlah satu ruang khusus atau sudut di rumah untuk bermain. Mereka bisa dan bebas bereksplorasi di sana. Buatlah area bermain dan sediakan mainan mereka sendiri atau sudut gambar yang bebas mereka pergunakan. Jadi motorik dan fitrah anak tetap terfasilitasi tanpa mengganggu bagian rumah yang lain.
3. Cari Waktu Terbaik untuk Beberes
Siapkan waktu khusus untuk beres-beres rumah, supaya tidak habis tenaga hanya untuk setiap saat merapihkan yang berantakan. Misalkan siapkan waktu di pagi hari sebelum anak-anak bangun dan saat mereka sekolah atau setelah mereka tidur untuk beres-beres rumah yang memerlukan banyak tenaga. Di luar itu, supaya ibu tetap waras, nikmati saja bermain bersama mereka yang masa ini kelak akan kita rindukan.
Tentu saja 3 tips di atas bisa jadi belum 100 persen membantu ibu untuk menjadikan rumah selalu rapi. Karena jiwa anak yang kreatif dan ingin berpetualang akan terus bergerak aktif di rumah meski sudah disiapkan area tertentu untuk main. Paling tidak, ibu bisa rehat dan lebih santai dalam menghadapi kenyataan rumah yang "berantakan setiap harinya". Satu hal penting yang perlu diingat bahwa ibu tidak sendiri.
Jadi tetap nikmati waktu yang repot dan melelahkan ini dengan syukur. Di luar sana, banyak sekali yang merindukan tangisan dan tawa anak serta tingkah polah mereka yang lucu-lucu. Alhamdulillah kita telah diberikan amanah untuk mengukir kisah hidup bersama anak-anak. Wallahu alam bishowab. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google