View Full Version
Ahad, 26 Jan 2020

Tiga Pesan KH. Aceng Zakaria Saat Resmikan Mukernas PP Persistri

BANDUNG (voa-islam.com) - Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) KH. Aceng Zakaria memberikan tausiyah dan meresmikan kegiatan Musyawarah Kerja Nasional Kelima (Muskernas V) PP Persistri, Selasa (21/01/2020).

Dalam tausiyahnya, KH. Aceng Zakaria menyampaikan tiga warisan Nabi Muhammad SAW yang akan mengokohkan dakwah Persistri untuk membangun ketahanan keluarga.

Pertama, Baginda Nabi SAW telah mewariskan kitab Al-Quran dan As-sunnah.

“Al-Quran dan Sunnah adalah kurikulum hidup kita, dijamin tak akan tersesat, dijamin akan meraih keselamagtan dunia dan akhirat”, ungkapnya.

Para sahabat menggapai kehidupan yang penuh berkah dikarenakan mempedomani.

“Inti resepnya ada dalam Al-Quran”, jelas KH. Aceng Zakaria.

Kedua, Baginda Nabi SAW mewariskan jihad kepada umatnya.

“Kerja keras dan bersungguh-sungguh dalam menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup. Kita mewarisi jihad untuk memasyarakatkan Al-Quran”, terangnya.

Ketiga, Baginda Nabi SAW mewariskan pola hidup berjamiyyah. Dalam haditsnya, nabi Muhammad SAW mewanti-wanti agar umatnya hidup dalam jamaah.

“Perlu kita warisi untuk hidup berjamiyyah, banyak manfaatnya, semua potensi bisa kita arahkan dan salurkan. Harus seperti dua tangan, jangan seperti dua telinga”, tuturnya.

Ketiga warisan tersebut mesti kita implementasikan dengan uswah hasanah atau akhlak yang agung agar dakwah bisa efektif.

“Salah satu contoh teknik pendekatan persuatif yang pernah dilakukan Nabi ialah saat ada pemuda yang meminta untuk melakukan zina. Nabi SAW bertanya, apakah engkau punya ibu? Punya saudari perempuan? Punya anak perempuan? Bagaimana jika ada lelaki yang menzinai-nya? Dengan seperti itu, pemuda memahami. Ini mengurungkan keinginan maksiatnya”, papar beliau.

Terakhir, ketua umum Persatuan Islam itu pun menasehati para hadirin agar senantiasa bersabar dalam ikhtiar mengimplementasikan ketiga warisan Nabi Muhammad SAW tersebut.

“Kita harus bisa bersabar. Saat ini kita hidup dalam masa menanam, bukan masa memanen. Adapun mereka yang kafir menggap hidup sekarang masa memanen, sehingga bagi mereka bebas sesuka hati. Kita terus tunjukan akhlakul karimah”, pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]

sumber: persis.or.id


latestnews

View Full Version