View Full Version
Sabtu, 01 Feb 2020

Hijab, Cara Islam Tempatkan Wanita Meraih Predikat ‘Sebaik-baik Perhiasan’

 

Oleh:

Yulida Hasanah

 

DIPELOPORI oleh Yasmine Mohammad, kampanye ‘No Hijab Day” digelar melalui media sosial. Kampanye hari tanpa hijab ini dirayakan setiap tanggal 1 Februari. Sedangkan alasan diadakannya kampanye ini menurut Hijrah Indonesia adalah lebih menekankan sikap menyayangkan adanya hijabisasi yang massif selama tiga dekade terakhir ini. Bahkan, kampanye ini juga mengadakan sayembara ‘Hari Tak Berjilbab’.

Acara semacam ini jelas harus ditolak tanpa kata tapi dan nanti. Sebab, secara mutlak telah mengajak para muslimah untuk melepas hijabnya. Tak hanya itu, kampanye ini secara mutlak menginginkan para muslimah untuk keluar dari predikatnya sebagai sebaik-baik perhiasan dunia.

Bagaimana tidak? Syari’at telah menjadikan Hijab sebagai sebuah pelindung. Dengan Hijab, akan terpancar kewibawaan dan kharisma dalam diri seorang wanita. Barangsiapa memakai hijab dengan baik dan sesuai dengan ketentuan syari’at, maka ia akan terhindar dari keburukan orang lain dan akan selamat dari pelecehan orang-orang yang tak bermoral. Karena laki-laki yang melihat wanita berhijab syar’i,  akan merasa segan dan berusaha untuk bersikap sopan serta menghargainya.

Selain itu, wanita yang berhijab(berjilbab dan berkerudung) adalah cermin seorang wanita shalihah yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia menjadi simbol wanita baik yang menjaga kehormatan diri dan keluarganya. Wanita yang berjilbab akan menjadi dambaan setiap laki-laki yang shalih dan taat terhadap agamanya.

Wanita yang shalihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia yang dimiliki oleh orang mukmin. Tidak ada perhiasan lain yang mampu menandingi kemuliaan dan keindahan dari wanita yang shalihah. Karena perhiasan ini akan membuat ketenangan dan ketentraman batin seorang mukmin. Ia akan membuat sang suami menjadi lebih dekat dengan Allah.

Rasulullah bersabda:

“Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”

Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada Perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana telah Allah SWT Firmankan:

وَٱلَّذِينَكَذَّبُواْبِ‍َٔايَٰتِنَاوَٱسۡتَكۡبَرُواْعَنۡهَآأُوْلَٰٓئِكَأَصۡحَٰبُٱلنَّارِۖهُمۡفِيهَاخَٰلِدُونَ

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (TQS. Al A’raf :36).

Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.

Semoga menjadi renungan kita bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya, dan berhijab bagi wanita muslim adalah kewajiban sebagaimana kewajiban lain seperti sholat, puasa, zakat dan syari’at-syari’at wajib lainnya.

Jadi, jelaslah bahwa kampanye ‘No Hijab Day’ hanyalah cara orang-orang kafir agar para wanita muslim melepas predikat mulianya sebagai sebaikperhiasan dunia. Padahal, dengan Hijab, seorang wanita muslim tak hanya akan mendapatkan predikat sebaik-baik perhiasan yang ada du dunia. Tapi juga menjadi sebaik-baik perhiasan yang dirindu Syurga. Allahumma aamiin.*


latestnews

View Full Version