Oleh: Yulianna PS
DUNIA sedang dihadapkan dengan masa-masa sulit. Penyebaran virus Corona yang begitu cepat membuat sejumlah negara melakukan lockdown untuk menghambat penyebaran virus Covid-19 yang mematikan. Imbauan untuk tetap tinggal di rumah atau stay at home digalakkan di seantero jagat. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah pun menjadi pilihan. Kecuali beberapa pekerjaan yang tidak bisa dilakukan di rumah, mereka harus tetap keluar rumah. Sebagai contoh, jurnalis, tenaga medis, penyedia bahan pokok.
Dalam keadaan seperti ini, imbas ekonomi dirasakan banyak pihak, mereka kehilangan pendapatan harian akibat tidak adanya aktivitas yang membutuhkan jasanya. Seperti contohnya sopir taksi, pengemudi ojek online, pedagang makanan dan beberapa jenis usaha lain. Para ibu rumah tangga harus pandai mengatur dan menghemat pengeluaran bulanan agar kebutuhan pokok dapat tercukupi. Mereka dituntut hemat namun harus memperhatikan kebutuhan harian dalam memperkuat daya tahan tubuh keluarga.
Mengapa seakan manusia tak berdaya dalam menghadapi korona? Lockdown di mana-mana, penyebaran virus masih tetap terjadi. Jika sudah begini, bagaimana kita sebagai seorang muslim menghadapinya? Lalu bagaimana pula bisa mencari rezeki dalam kondisi seperti ini?
Sesungguhnya, jika rezeki seakan telah tertutup di hadapanmu, pintu langit akan selalu terbuka untuk para hamba yang mengharap pertolongan Allah. Bisa saja Allah memberikan rezeki dari jalan niaga apa saja, bisa dari jalan silaturahmi, semua tanpa disangka-sangka. Ada banyak cara Allah memberikan rezeki kepada manusia yang tentunya tidak bisa manusia prediksi.
...Dunia seakan tak berdaya menghadapi makhluk Allah yang bernama korona. Sebaik-baik pertolongan adalah Allah. Istighfar dan taubat adalah kunci pembuka pertolongan Allah...
Corona Jelang Ramadhan, Petik Sejuta Hikmah
Kita adalah makhluk Allah, tapi virus juga makhluk Allah. Janganlah mencela atau menghinanya, kita hanya bisa meminta pertolongan Allah dengan kondisi seperti ini, karena Allah tidak akan pernah lalai atau lengah memperhatikan para hambanya. Jika manusia menghendaki petunjuk dari Allah, maka beriman adalah kunci utama.
“Tidak ada satu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (At-Taghabun 11).
Terlepas apapun pendapat masyarakat tentang virus korona, kita dapat memetik banyak hikmah. Biasanya sebelum Ramadhan akan ada penutupan tempat-tempat hiburan, namun dengan adanya virus corona, tempat hiburan tutup jauh hari sebelum Ramadhan.
Kita melihat banyak sekali manusia-manusia yang disibukkan duniawi, disibukkan dengan pekerjaan diluar rumah sehingga kehilangan waktu dalam mendidik dan memperhatikan tumbuh kembang anak, tiba-tiba banyak orangtua yang menjadi siaga menemani serta mendidik anak istri di rumah sehari semalam. Ada banyak saudara yang mungkin selama ini bersikap biasa, tiba-tiba Allah membukakan hatinya menjadi lebih peka terhadap keadaan saudaranya yang lain.
Jangan Panik, Masih Ada Allah
Ketika engkau merasa tidak berdaya dan sulit, engkau mungkin telah lupa, dunia pun juga sama, bahkan di negara-negara besar dan maju, manusia kini harus disibukkan melawan korona atau covid-19. Dunia sedang tidak berdaya menghadapi makhluk Allah bernama korona, bukan hanya kita, atau orang sekitar kita. Sebaik-baik pertolongan bagi kita adalah pertolongan Allah. Maka memohonlah yang baik-baik kepada Allah agar Allah memberi kita jalan.
Doa dan harapan semua orang, semoga virus korona segera menghilang seiring datangnya Ramadhan. Jika Allah berkehendak, sesuatu yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Begitu juga dengan penyebaran virus korona, jika Allah berkehendak, bisa saja korona akan menghilang dalam sekejap. Istighfar dan taubat akan membuka pertolongan Allah. []