Masa kanak-kanak adalah periode hidup manusia yang sangat penting. Di masa inilah dasar-dasar kecerdasan dan kepribadian dibangun.
ANAK adalah amanat dari Allah SWT. Salah satu hak mereka adalah tentu mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tuanya sesuai dengan tuntunan syariat. Banyak diantara mereka yang tumbuh tetapi jauh dari nilai Islam. Padahal, mereka adalah seorang muslim.
Tengoklah di bulan Februari ini saja, betapa mudahnya pasangan remaja di Jepara yang hamil di luar nikah, bersepakat melakukan aborsi karena belum siap menjadi orang tua. Hal ini tentu bukanlah hal baru. Di Madura, seorang anak dari keluarga broken home, nekat mencuri motor untuk membiayai hidupnya. Video perkelahian kelompok remaja yang viral di media sosialpun turut menambah daftar pilu gambaran remaja sekarang ini. Mulai dari maraknya tindakan amoral sampai rusaknya perilaku.
Pada dasarnya, anak-anak mempunyai keistimewaan yaitu memiliki kesucian dan fitrah, dimana pada masa ini seseorang dapat menanamkan hal-hal baik dalam jiwanya. Jika dibangun dengan penjagaan, bimbingan dan arahan yang benar, ia akan menjadi sosok yang kokoh kepribadiannya. Disinilah seharusnya para orang tua sadar akan kewajibannya.
Masa kanak-kanak adalah periode hidup manusia yang sangat penting. Di masa inilah dasar-dasar kecerdasan dan kepribadian dibangun. Proses yang dilalui di masa kanak-kanak akan menentukan arah hidup kelak di masa dewasa. Karenanya merupakan keharusan untuk memperhatikan dan mempersiapkan strategi pengasuhan dan pendidikan yang baik dan tepat, sehingga terwujud generasi masa depan yang berkualitas. Selain itu, lingkungan bahkan negarapun berperan dalam mencetak generasi unggul.
Hanya saja tak semua orang tua faham bagaimana cara mendidik anak dengan baik hingga menjerumuskan anak kedalam kubangan kemaksiatan. Padahal, pendidikan anak dalam keluarga sangatlah penting. Karena dalam keluarga, mereka dibina, di tempa, dengan ketaatan pada Allah SWT yang akan menjadi bekal ketika mereka berinteraksi dengan dunia luar yang terpapar sekulerisme.
Sekularisme sendiri menjadi asas sistem pendidikan yang telah menyebabkan rusaknya kepribadian generasi. Karena tidak memiliki basis ideologi yang sahih, yaitu akidah Islam. Padahal, akidah merupakan perkara mendasar yang akan menentukan tujuan hidup sebagai seorang muslim. Pemahaman terhadap tujuan hidup inilah yang akan menjadikan mereka anak-anak yang memiliki visi besar.
Dalam mendidik anak, keteladanan termasuk cara yang paling berpengaruh. Bagaimanapun anak adalah peniru ulung. Membangun suasana ketaatan dalam rumah sangatlah penting, maka tanpa anak sadari, ia akan menyerap semua akhlak dari kedua orang tuanya. Mendidik anak bukan hanya untuk tujuan dunia saja, tetapi menyiapkan kehidupan akhirat mereka yang di dalamnya terdapat kekekalan dan kebahagiaan abadi. Tentulah kita sebagai orang tua ingin menyaksikan anak-anak kita bahagia, karena kebahagiaan yang abadi adalah saat kaki menapaki syurga-Nya.
Yasyirah, S.P