View Full Version
Selasa, 22 Jun 2021

Masa Depan Dunia Ditentukan oleh Perempuan, Mua’llimaat adalah Rahimnya

YOGYAKARTA (voa-islam.com) – Masa depan dunia ada pada tangan perempuan dan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah rahim yang tepat. Begitu kiranya pernyataan Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada saat memberikan amanat pelepasan peserta didik kelas VI Madrasah Mu’allimaat di Sportorium UMY, pada hari Ahad, 13 Juni 2021.

“Masa depan dunia ditentukan oleh perempuan, karena jumlah yang mayoritas dalam suatu negara secara demografis. Sehingga jika berpikir tentang masa depan dunia, peserta didik dan alumni Mu’allimaat adalah jawabannya dan Madrasah Mu’allimaat adalah rahimnya, karena kalianlah para penerus dan generasi perempuan berkemajuan,” jelasnya.

Kaum perempuan mempunyai posisi yang sangat penting dan bahkan dalam beberapa hal peran perempuan menjadi lebih besar daripada posisi laki-laki. Peran perempuan sangat penting dalam pembangunan bangsa dan kemajuan pendidikan serta membangun generasi yang kuat dan hebat.

Abdul Mu’ti, menjelaskan dalam beberapa penelitian, perempuan lebih berhasil dalam bidang akademik ataupun profesional. Perempuan mampu bersaing dalam berbagai bidang kehidupan, seperti halnya bidang industri, pemerintahan bahkan politik. Dalam dunia kepemimpinan ada istilah ‘female leadership’, yang memiliki dua makna, yakni pemimpin itu adalah seorang perempuan itu sendiri dan yang kedua ialah seorang yang sukses adalah dia yang mengembangkan cara-cara dan sikap perempuan dalam mengembangkan kemampuannya.

Berbicara tentang pendidikan tidak terlepas dari lika-liku perjuangannya. Agaknya masa pandemi Covid-19 ini merupakan momen bersejarah bagi penyelenggara dan lembaga pendidikan. Pandemi ini tidak menyurutkan lembaga pendidikan untuk bergelut dengan keadaan, melainkan senantiasa meningkatkan kualitas iman dan keilmuan. Menurut Mu’ti, terkhusus bagi manusia yang berpikiran positif, pandemi ini menjadi pemacu dan pemicu untuk melakukan yang terbaik kepada masyarakat secara keseluruhan.

Mu’ti, juga menambahkan, menjadi alumni Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah kebahagiaan tersendiri, karena merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi nasional dan internasional. Madrasah Mu’allimaat telah dirintis sejak zaman KH. Ahmad Dahlan dengan semangat dan inspirasi sesuai dengan pendiri Muhammadiyah terdahulu. Belajar selama 6 tahun di Mu’allimaat tidak hanya mempelajari ilmu pengetahuan, agama, dan ilmu pengetahuan modern, tetapi juga mendapatkan bekal perkaderan menjadi hal yang tidak terpisahkan dari Mu’allimaat.

Belajar di Mu'allimaat adalah pintu gerbang dan permulaan menuju masa depan yang gemilang. Hal ini diamini oleh Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed.

“Belajar di Mu’allimaat bukan akhir dari segalanya. Bermula dari tempat inilah langkah awal untuk menempuh study yang lebih tinggi dan melanjutkan usaha-usaha untuk berkhidmat di masyarakat,” tuturnya.

Masa depan bukanlah masa yang mudah untuk diperediksi. Manusia sekarang ini, ilmu mejadi penentu untuk karir dan kunci kesuksesan di masa depan dan keteguhan iman juga diperhitungkan. Dua kunci sukses keberhasilan itulah yang harus ditanamkan, berada pada keteguhan iman dan keluasan ilmu yang dimiliki. Iman dan Ilmu adalah prasyarat untuk meraih kemuliaan dan menjadi kunci kesuksesan. [syahid/voa-islam.com]

sumber: muhammadiyah.or.id


latestnews

View Full Version