Oleh: Ameena N
Di setiap detik hidup kita, Allah memberikan banyak sekali rahmat, dan rezeki sebagai bentuk kasih sayangNya kepada kita. Jika kita mau menghitung nikmat Allah yang berlimpah itu, sama sekali tidak akan sanggup saking banyaknya.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18)
Dan kita sebagai seorang hamba yang selalu bergantung kepada Allah ini sudah seharusnya kita memanjatkan rasa terima kasih kepada Allah. Caranya bagaimana? Salah satunya adalah dengan cara bersyukur. Bersyukur sendiri memiliki banyak sekali cara. Iya, caranya ada banyak. Tidak hanya mengucapkan alhamdulillah saja, namun bisa lebih daripada itu. Allah sendiri pun menggambarkan bahwa kewajiban pokok seorang hamba adalah bersyukur dan berterimakasih. Jika kita tidak bersyukur kepada Allah, maka kita akan secara otomatis jatuh ke dalam kekufuran.
Bahkan, karena rasa syukur adalah nilai yang sangat penting dalam Islam, Iblis pun selalu menggoda manusia untuk membelokkan hatinya dari bersyukur:
“Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al-A’raf: 16-17).
Itulah mengapa bersyukur kepada Allah pun dapat membuat Allah lebih sayang kepada kita, dan juga lebih mudah meraih cintanya. Karena Allah sangat senang dengan hamba-hambaNya yang selalu bersyukur kepada Allah. Jika Allah senang dengan kita, maka ganjarannya adalah rahmatNya. RahmatNya sendiri bisa berupa berbagai hal, seperti lebih dimudahkan rezekinya, dimudahkan jalan hidupnya, dan banyak lagi.
“Barangsiapa yang mengharapkan kebaikan dari Allah, hendaklah mendekatkan diri dengan mengingat-Nya dan Allah akan membuat sukses yang bersyukur kepada-Nya.” Tegas salah seorang ulama Islam, Abu Madyan.
Berdoa setelah makan
Salah satu hal yang sederhana dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah selain mengucapkan alhamdulillah adalah berdoa setelah selesai makan. Allah Maha Pengasih, bahkan dengan berkah yang sederhana semacam itu dapat meningkatkan seseorang ke derajat yang lebih tinggi.
Anas bin Malik ra menyampaikan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah benar-benar senang dengan hamba-Nya yang selalu bersyukur kepada-Nya setelah makan dan minum.” (HR. Muslim).
Syukur dengan perbuatan
Kata syukur berasal dari bahasa Arab yang berarti berterima kasih. Bersyukur berarti kita berterimakasih kepada Allah atas karunia yang dianugerahkan Allah kepada diri kita. Sedangkan menurut istilah syukur ialah memberikan pujian kepada Allah dengan cara taat kepadaNya, tunduk dan berserah diri hanya kepada Allah serta ber-amar ma’ruf nahi munkar.
Setiap nikmat yang diperoleh menuntut penerimanya agar merenungkan tujuan dianugerahkannya nikmat tersebut oleh Allah. Dalam konteks inilah terutama realisasi dan janji Allah,
“Apabila kamu bersyukur maka pasti akan Kutambah (nikmatKu).” (QS. Ibrahim: 7).
Betapa anugerah Tuhan tidak akan bertambah, apabila setiap jengkal tanah yang terhampar di bumi, setiap hembusan angin yang bertiup di udara, bukan merupakan tasbih yang senantiasa memujiNya. Tapi kenyataannya, setiap makhluk bahkan yang menurut kita bukan makluk hidup semisal angin dan tanah, mereka semua senantiasa memuji Allah. Apalagi manusia yang dikaruniai akal, sudah selayaknya dan wajib baginya untuk selalu bersyukur. Syukur dalam hati dan pikiran serta perbuatan. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google