View Full Version
Rabu, 21 Jun 2023

Pacaran Usia Dini, Dimana Peran Orangtua?

 

Oleh: Ameena N

Viral video-video interview di TikTok yang mewawancarai bocah-bocah yang pacaran. Iya, yang penampilannya udah kayak ABG padahal masih SD. Gaya pacarannya sudah seperti sangat berpengalaman dalam berpacaran. Entah lucu entah miris sama pemandangan semacam itu. Masih kecil-kecil sudah pandai pacaran, saling manggil Abi, Ummi pula. Bukan berarti kalau sudah besar pacaran jadi halal dilakukan. Maksudnya, masih kecil saja sudah begitu, apalagi kalau besar nanti. Apa tidak makin liar? Semoga saja tidak, ya?

Sering bertanya-tanya jika menonton video interview semacam itu. Orang tuanya ke mana, ya? Apa mereka tidak tahu bahwa anaknya pacaran? Memang, masyarakat kita sekarang sudah seperti menormalisasi pacaran, tapi tetap saja. Mereka ini masih kecil-kecil. Pengawasan orang tua masih sangat-sangat dibutuhkan di usia-usia tersebut. Uhm, sepertinya ada yang salah. Yuk, bedah!

Di manakah peran orang tua?

“Setiap anak lahir dalam keadaan suci, dan orangtuanyalah yang membuatnya Yahudi Kristen atau Majusi.” (Shahih Muslim).

Tidak ada anak yang berperilaku buruk karena karakter alaminya, biasanya hal tersebut dilakukannya berdasarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan dan pelajari dari lingkungan hidupnya sehari-hari. Jadi, bila anak berkelakuan a, b, c, jangan salahkan dirinya atau memarahinya terlebih dahulu. Lihat dulu lingkungannya, bisa jadi dia meniru perilaku buruk tersebut dari apa yang ia dengar, lihat, dan rasakan sehari-hari.

Tapi lingkungannya baik-baik aja, kok. Orangtuanya juga kelakuannya baik-baik aja. Kalau begitu, coba cek HP-nya. Apa saja yang dikonsumsi oleh anak? Tayangan-tayangannya, apakah ada yang tidak beres? Jangan salah, gadget itu di era sekarang punya peran besar bagi tumbuh kembangnya seorang anak. Orang tua tidak boleh lengah atau menganggap remeh hal ini.

Perhatian dan kasih sayang

Seorang Badui datang kepada Rasulullah dan berkata: “Kalian mencium anak laki-laki, sedangkan kami tidak pernah melakukannya.” Rasulullah mengatakan, “Aku tidak bisa menanam kasih sayang di hatimu bila Allah mencabutnya. (HR. Bukhari).

Rasulullah mencontohkan bahwa kasih sayang kepada anak itu penting terlepas dari umur atau gendernya. Bukan manjain. Tapi memberikan hak untuk kebutuhan emosionalnya. Seperti memeluk, memuji, dan mencium. Itu semua ekspresi kasih sayang. Jika anak mendapatkan haknya itu, maka anak akan lebih bisa dan mau mendengarkan orangtuanya. Dia menganggap bahwa peran dari orang tuanya itu ada, sehingga dia bisa memikirkan orang tuanya terlebih dahulu jika ingin berbuat sesuatu yang bisa membuat orang tuanya kecewa.

Jika bukan orang tua, siapa lagi yang akan memperhatikan dan membimbing mereka. Kebanyakan dari mereka pun pacaran dan salah pergaulan itu karena tidak adanya peran orang tua alias kurang kasih sayang. Jadi pelampiasannya ya ke arah situ-situ. Daripada bergantung dan percaya ke orang tua mereka, mereka lebih suka percaya dan mengandalkan teman-temannya. Kalau teman-temannya sholeh sholehah, ya, nggak masalah. Tapi kalau modelannya yang banyak ngajakin kegiatan ngawur seperti pacaran, ya, wasalam. Kemarin yang viral, geng Citayam Fashion Week itu pun salah satu contoh lalainya orang tua dalam memperhatikan anaknya. Dan itu fakta.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).

Memelihara keluarga kita dari api neraka adalah tujuan utama dalam membangun rumah tangga. Jadi jangan sampai lupa hal dasar ini, khususnya untuk para suami sebagai kepala rumah tangga. Allah sudah memperingatkan kita dengan firman-Nya di atas. Mari, kita tengok lagi anak-anak kita. Apa kontribusi kita selama ini sudah cukup untuk membuat mereka kenal dan takut kepada Allah? Wallahua’alam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 


latestnews

View Full Version