View Full Version
Selasa, 10 Oct 2023

Istiqamah Menutup Aurat

 

Oleh: Ameena N

Di salah satu sosial media tempo hari, ada postingan yang menayangkan seorang wanita dengan pakaian olahraga terbuka sedang berlari di jalan. Mengejutkannya, banyak sekali wanita yang nimbrung di situ. Rata-rata dari mereka berkomentar tentang bagaimana inginnya perasaan mereka melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh pengunggah. Berpakaian bebas tanpa dihakimi atau dipandang ‘ganjil’ oleh orang-orang sekitar. Dan ternyata, banyak juga muslimah-muslimah yang sudah berhijab ikut berkomentar bahwa mereka pun mengingkan hal yang sama. Berolahraga di luar tanpa memakai atribut yang lengkap sebagai muslimah, yang mana kita sama-sama tahu bahwa memang ribet dan gerah.

It’s okay untuk memiliki perasaan semacam itu. Setertutup-tutupnya seorang muslimah, saya yakin sekali banyak dari mereka yang sangat ingin membuka hijabnya, tidak berpakaian syar’i, ingin menunjukkan rambutnya, body goals-nya, dan lain-lain. Apalagi bagi yang baru saja hijrah. Pasti ada masa di mana mereka seperti merindukan masa-masa mereka tidak memakai kerudung. Yang jangan itu kalau ketika punya perasaan-perasaan semacam itu, lalu kita memutuskan untuk menurutinya. Ya, kalau kita punya perasaan-perasaan semacam itu, kita harus beristighfar pastinya, minta perlindungan Allah dari setan yang terkutuk, yang terus-terusan membisikkan godaan-godaan tersebut pada kita, jangan sampai kita menyerah dengan godaan-godaan tersebut.

“Wahai Yang Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu.” (HR. Tirmidzi: 3522, dishahihkan oleh Syeikh Albani).

Sekali lagi, it’s okay, girls. Kalian udah hebat banget karena sudah ada di titik di mana kalian berani memutuskan untuk berhijab, menaati perintah Allah. Walau di tengah-tengah semua perasaan tersebut, kalian berusaha keras untuk tetap istiqomah pada hijrah kalian. Uhm, ujian orang yang hijrah dan sedang ada di jalan Allah itu nggak mudah, sih, emang. Namanya juga mau naik level, ya, jadi ujiannya agak susah. Tapi karena kalian sudah tahu kalau itu merupakan ujian, maka tekadnya harus diperkuat lagi pastinya demi lulus cum laude dari ujian itu, hehe.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, ‘kami telah beriman’ tanpa diuji? Sungguh Kami terlah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut: 2-3).

Selanjutnya apa? Selanjutnya adalah, demi menjaga ke-istiqomah-an kita, setelah dengan doa, selanjutnya adalah dengan teman, lingkungan dan visi misi kita ke depannya. Cari teman yang punya visi mis yang sama, yakni istiqomah dalam kebaikan. Karena pada dasarnya manusia itu imannya rapuh, gampang runtuh, jadi butuh teman yang menguatkan dan mengingatkan kita ketika kita sedang kehilangan arah.

Masalah olahraga atau hal-hal lain tentang menutup aurat yang terkesan ribet. Ya, it’s okay. Coba kita renungkan lagi, bukankah lebih baik ribet di dunia daripada di akhirat nanti. Jika gerah di dunia karena menutup aurat kita nggak kuat, apalagi menghadapi gerah di akhirat karena nggak menutup aurat, kan?

Lagian, Allah menyuruh kita menutup aurat itu bukan untuk membuat kita ribet, tapi karena Allah sayang, Allah ingin melindungi kita dari mata-mata yang jahat. Dan dengan kita menaati Allah, kita jadi disayang sama Allah. Hidup ini hampa dan kosong jika tanpa kasih sayang Allah. Ya, Allah itu Maha Pengasih, sih, emang. Tapi Allah Maha Penyayang jika menyangkut hamba-Nya yang taat padaNya.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97). (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi : Google


latestnews

View Full Version