View Full Version
Senin, 06 Nov 2023

Take Me Out Bercadar, Apakah Ini Benar?

 

Oleh: Ameena N

Dari liputan6.com, sejumlah perempuan bercadar memilih untuk mengadakan sesi live atau siaran langsung di TikTok untuk mencari pasangan. Dalam sesi tersebut, para wanita ini mengundang para pria lajang untuk bergabung. Kemudian pemilik akun atau host live tersebut meminta pria untuk memilih wanita yang menarik baginya.

Banyak sekali yang marah dengan hal ini. Tidak hanya dari netizen awam, tapi juga pakar-pakar yang paham akan ta’aruf dan perspektif Islam pun banyak sekali yang menegur bahwa cara ini sama sekali salah. Apalagi hal ini dilakukan oleh wanita-wanita bercadar yang mana secara umum, wanita-wanita yang bercadar ini tentu saja lebih terhormat martabatnya di mata masyarakat sehingga sangat disayangkan jika cadar yang menjadi tanda kehormatannya itu dinodai dengan adanya kontes cari jodoh secara live ini.

Belakangan, memang banyak sekali orang yang salah paham dengan tujuan dan cara ta’aruf. Padahal ta’aruf ini disyariatkan agar jauh dari zina dosa, tapi nyatanya banyak sekali yang malah mendekati zina dengan embel-embel ta’aruf. Seperti contoh, melakukan hal-hal yang sebenarnya mendekati zina seperti, pacaran, berdua-duaan, berkomunikasi secara intens, dan lain sebagainya.

Mengutip dari kanal umroh.com, tujuan ta’aruf adalah agar masing-masing pihak tetap bisa saling mengenal, tanpa takut terjerumus dalam perbuatan yang dilarang Allah. Ta’aruf bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan mengirimkan utusan atau orang ketiga atau perantara untuk melihat dan menggali informasi tentang calon pasangan. Kedua, dilakukan secara langsung untuk melihat sendiri mempelai wanita yang akan dinikahi. Proses selain dari kedua cara tadi sebaiknya tidak dilakukan. Seperti yang tadi sudah kita sebutkan, ngobrol berduaan saja, bercanda berdua, atau bahkan sampai ada kontak fisik, ah, itu sudah jauh sekali dari tujuan dan cara ta’aruf. Itu pacaran, mendekati zina, bukan ta’aruf lagi namanya.

Lantas, apakah hal ini salah secara syariat? Tentu saja. Ta’aruf itu, salah satu tujuannya adalah demi menjaga kehormatan seorang wanita agar tidak sembarangan dipilih atau dianggap remeh. Islam sangat memuliakan wanita sehingga Allah sudah mengaturnya dengan cara ta’aruf. Namun kontes cari jodoh online ini sama sekali memalukan. Bagaimana tidak. Tiba-tiba saja ada laki-laki random yang mana kita tidak tahu sama sekali latar belakangnya bagaimana, yang secara langsung memilih dan mengutarakan rasa penasarannya pada si akhwat. Lalu para akhwat yang bercadar ini dengan tidak malunya menampakkan dirinya di siaran langsung, lelaki mana pun bisa menonton mereka, penasaran dengan mereka, dan bahkan menggoda mereka dengan cara bercanda.

Semua orang punya prosesnya masing-masing itu benar. Manusia itu tidak sempurna juga benar. Dan Allah pun tidak masalah dengan kekurangan itu. Tapi Allah melihat usaha hambaNya, bagaimana istiqomah hambaNya, dan kegigihan hambaNya dalam menjalani ketaatan kepadaNya. Kita nggak boleh judge cadarnya, memang benar. Tapi orang pada umumnya menilai seseorang dari pakaiannya.

Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa cadar adalah sesuatu yang sangat istimewa. Jika seorang wanita memakainya, maka wanita ini akan lebih dihormati, dan dijaga. Kenapa? Karena Orang-orang menganggap bahwa wanita-wanita yang bercadar itu adalah wanita-wanita yang memiliki rasa malu yang sangat tinggi sehingga orang lain pun segan untuk melakukan hal-hal yang dapat memalukan si wanita ini, seperti juga tujuan Allah memerintahkan kita agar menutup aurat, agar kita lebih dihormati dan tidak diganggu.

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istrimu orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surat Al-Ahzab: 59).

Tapi jika sekarang banyak sekali wanita bercadar yang memakai cadar tapi tidak memiliki rasa malu yang tinggi lagi, mereka malah justru membuat diri  mereka malu sendiri, maka, jangan heran jika kedepannya, akan ada orang-orang yang sudah tidak menaruh respect terhadap wanita bercadar.

Memakai cadar itu memang tidak mendefinisikan bahwa kita adalah wanita tanpa dosa. Tapi cadar adalah salah satu bentuk rasa malu kita. Jadi jangan rusak citra itu. Jika sudah memutuskan untuk bercadar, maka berusahalah untuk istiqomah. Jika belum bisa istiqomah, maka coba pikir-pikir lagi, apakah niat kita memakai cadar ini selaras dengan citra cadar itu sendiri, atau justru kita memiliki niat lain yang jauh dari citra cadar itu sendiri? Karena nyatanya, banyak sekali wanita sekarang yang bercadar bukan karena Allah, tapi untuk tebar pesona. Jadi, sekali lagi, coba pikir-pikir lagi, apa niat kita memakai cadar? Wallahu’alam. (rf/voa-islam.com)

ILustrasi: Google


latestnews

View Full Version