Oleh: Pritha Khalida
Lagi-lagi Gaza, Palestina memberikan kita pelajaran penting dalam interaksi antar manusia. Dunia seolah dibuat tertegun nyaris tak berkedip saat menyaksikan pembebasan Maya Regev (Israel) oleh Hamas. Video viralnya telah membuat banyak manusia jadi baper.
"Bye, syukran." (Dah, makasih)
Udah dua kalimat aja, tapi banyak yang baper, Masya Allah.
Saya lantas terpikir, kalau antar dua orang yang baru kenal aja kalimat itu bisa bikin baper, maka gimana jika diterapkan pada anak-anak?
Misalnya tiap pagi saat anak mau berangkat sekolah, setelah sarapan dan memastikan semua bawaannya nggak ada yang tertinggal, kita kecup ubun-ubunnya, didoain dan ditutup dengan:
"Dah, Makasih ya udah bangun lebih pagi hari ini.'
Atau, "Dah, makasih ya sarapannya dihabiskan."
Kalimat bisa disesuaikan dengan apa saja yang bikin kita bahagia pagi itu. Atau kejadian umum juga boleh, macam: "Dah, makasih ya suka bantuin Mama cuci piring."
Rutinkan, liat hasilnya setelah sebulan. Kalau kelamaan, dua pekan deh.
Ntar kalau udah Istiqomah sama terimakasih, lanjutkan dengan dua kata ajaib lainnya: Maaf dan Tolong.
Percaya deh, kalau ini bisa banget untuk membangun bonding dengan anak-anak. Apalagi kalau anaknya punya bahasa cinta berupa kalimat afirmasi / penghargaan.
Selain membangun bonding, juga insya Allah meningkatkan self esteem anak-anak. Mereka akan merasa penting, berharga dan dicintai.
Kalau sama suami/isteri, bisa?
Ya bisa, dong!
Bilang makasih setelah dibikinin kopi atau dijemput dari tempat beraktivitas.
Yuk praktekin, biar bukan cuma kita yang baper lihat interaksi Maya dan anggota Hamas, tapi anak-anak juga baper melihat Ayah atau Ibunya yang sayang banget sama mereka. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)