View Full Version
Kamis, 27 Jun 2024

Muslimah, Kok Bau Badan?

 

Oleh: Ameena N

Mengapa muslimah, khususnya yang cadaran seringkali bau badan? Uhm, banyak sekali yang mengeluh seperti itu padahal, sih, yang badannya bau nggak sedap itu nggak cuma muslimah yang berkerudung atau bercadar saja. Orang lain juga. Hanya saja, karena berkerudung dan bercadar itu dianggap sebagai poin plus di masyarakat umum, mereka berpikir bahwa Islam yang begitu indah dan menyukai keindahan tersebut kok seperti tidak tercermin pada mereka, muslimah yang bau badannya tidak sedap ini. Malah tak sedikit yang menggunakan masalah ini untuk meremehkan dan menjatuhkan kerudung dan cadarnya. Padahal, kan, yang bikin bau itu bukan kedua hal itu.

Memang, wanita yang memakai gamis, berkerudung, apalagi bercadar itu rawan sekali mengalami bau badan tak sedap. Karena memang, bau badan itu faktornya tidak hanya masalah keringat atau ketiak yang penuh dengan bakteri. Tapi dari segi kebersihan pakaian yang dikenakan juga mempengaruhi. Karena ada loh, orang yang badannya sih, nggak bau sebenarnya. Cuman bajunya itu, loh, kadang ada yang bau apek. Jadi orang tentu saja mengira kalau yang bau itu badannya bukan bajunya. Padahal kan, bukan.

Tapi apa sih, yang menjadi penyebab dari apeknya pakaian kita?

Pertama, terlalu banyak atau terlalu sedikit menggunakan detergen ketika mencuci pakaian. Terlalu sedikit atau terlalu banyak menggunakan detergen ketika mencuci pakaian menyebabkan bakteri di pakaian kita semakin berkembang. Jadi, usahakan secukupnya saja ketika menggunakan detergen. Tidak terlalu banyak, atau pun terlalu sedikit.

Kedua, mencuci pakaian di mesin cuci dengan kapasitas yang terlalu banyak. Jika pakaian yang kita cuci tidak seimbang dengan detergen yang kita tuang, maka pakaian kita tidak akan bersih dengan sempurna. Apalagi jika kita menggunakan mesin cuci. Lebih baik jangan sampai dicuci secara langsung dengan jumlah yang banyak. Karena pakaian kita tidak bisa dibersihkan secara merata karena mesin cuci butuh ruang untuk berputar dan bergerak untuk mencuci pakaian kita dengan baik.

Ketiga, dan yang paling sering dilakukan oleh orang-orang, tidak langsung menjemur setelah mencuci pakaian. Ini biasa terjadi ketika kita merendam baju kita di pewangi. Kita kadang berpikir bahwa karena kita rendam di pewangi, maka semakin lama kita rendam baju kita dengan pewangi, maka baju kita akan semakin wangi. Padahal, jika semakin lama kita merendam baju kita dengan pewangi, pewangi yang awalnya wangi menjadi bau asam, lalu membuat baju kita bau apek. Lebih baik rendam dengan waktu yang cukup, seperti paling lama 30 menit.

Selanjutnya, kita bahas soal bau badannya. Ada orang yang bau bajunya normal atau bahkan wangi, tapi badannya, bau banget! Emang apa, sih, penyebabnya? Yang jelas dan yang pasti adalah bakteri. Tapi bagaimana bisa semua bakteri itu berkembang dan bagaimana cara mengatasinya?

Banyak muslimah yang menghindari parfum karena dalil berikut:

“Seorang perempuan yang menggunakan wangi-wangian lalu melewati sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dipakainya maka perempuan tersebut adalah sama dengan pelacur.”

Tentu saja dapat dimengerti, namun bukan berarti tidak ada lagi solusi. Jika dirasa memakai parfum mengundang was-was kalau-kalau wangi parfum kita tercium orang lain, utamanya laki-laki, maka kita bisa memilih untuk menjaga bau badan kita agar tetap segar dengan cara makan makanan yang sehat seperti sayur dan buah. Karena apa yang kita makan itu sangat mempengaruhi bau badan kita, loh. Jadi, yuk, lebih perhatian lagi. Taat itu harus, tapi jangan lupa kalau Islam itu sangat indah dan sangat menyukai keindahan. Wallahua’lam. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

 


latestnews

View Full Version