View Full Version
Ahad, 04 Aug 2024

Menikah adalah Ibadah Bukan Sekadar Pesta Mewah

 

Oleh: Umi Hanifah

Sahabat voa-islam yang dirahmati Allah, jika kamu ingin menikah dan sudah siap lahir batin segeralah menikah. Jangan takut menikah hanya karena belum siap menggelar pesta mewah. Pesta boleh namun tidak masuk syarat pernikahan, apalagi menjamin bahtera rumah tangga langgeng hingga kakek nenek.

Konten pesta mewah artis bisa jadi inspirasi bagi yang mau menikah. Boleh saja jika ada budget. Namun ingat bahwa menikah tidak disandingkan dengan pesta. Menikah adalah salah satu perintah dan menjalaninya bernilai ibadah. Bahkan menikah adalah ibadah terlama, sepanjang hayat.

Bisa jadi kita insecure ketika menikah tanpa pesta, takut dibilang tidak modern lah, kurang modal, sekali seumur hidup ya harus dirayain semeriah mungkin dan alasan lain yang menjadi kendala untuk bersegera menikah. Itu semua adalah anggapan saja, padahal orang lain tuh hanya lihat luarnya saja. Intinya yang mau menikah kita, maka yang tahu persiapan dan kenapa mau menikah meski tanpa pesta itu hanya kita. Toh biaya juga kita yang menanggung. Mereka hanya memberi ucapan selamat, makan terus pulang. Benar kan?

Ingat, menikah adalah ibadah. Ibadah itu jika syarat dan rukunnya terpenuhi maka sempurnalah pelaksanaannya. Melaksanakan ibadah maka Allah akan mudahkan semuanya. Jika kamu baik Allah akan pertemukan dengan pasangan yang sepadan. Pantaskan dirimu menerima pemberian yang baik dari pemberi pasangan, dan menikah adalah menggenapkan separuh agama.

Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah kepada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR Al-Baihaqi).

Menikah bukan karena sering ditanya kapan punya pasangan, bukan juga karena kebelet atau sekarang lagi tren kawin muda. Di jaman serba bebas ini tak mudah menjaga kehormatan karena godaan berseliweran tiap saat. Konten mengumbar kemesraan pasangan yang belum halal bisa menggerus keimanan, padahal bisa jadi mereka tidak seperti aslinya. Bisa juga hal itu dilakukan untuk menambah suscriber, nah bahaya kan.  

Itulah mengapa dalam Islam menikah tidak ada batasan usia. Ketika sudah siap boleh segera menikah, tidak ada istilah menikah usia dini. Istilah ini bikin pusing loh, syahwat sudah di ubun-ubun tapi mau menikah malu dibilang masih muda. Pacaran kenceng giliran diminta untuk halalin mengeluarkan puluhan alasan. Klop sudah jika kemudian banyak yang hamil dulu tapi belum ada ikatan pernikahan. Miris banget kan jadinya.

Luruskan niat semata karena Allah untuk beribadah maka akan didapat sakinah mawaddah wa rohmah. Dengan menikah akan terjaga kehormatan, mendapat ketenangan, rezeki yang tidak disangka-sangka, dan mendapatkan anak untuk melanjutkan kelestarian keturunan.

Sekali lagi jangan takut menikah, karena apa saja yang terkait dengannya dapat imbalan pahala. Melayani suami atau istri, bercengkerama dengan pasangan, tersenyum, bergurau, dan semua aktivitas dalam rumah tangga dinilai ibadah artinya akan dapat pahala. Suami mencari nafkah dan melindungi keluarga, ada istri yang siap menata rumah dan mendampingi anak agar bisa tumbuh kembang dengan maksimal.

Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari no. 56).

Sungguh indah pernikahan yang dilakukan di atas rel perintah-Nya. Suami istri bak sahabat, suka duka bersama, tidak merasa paling berjasa atau menganggap remeh tugas pasangannya, saling melengkapi dan suport dalam kebaikan. Bangunan rumah tangga akan kokoh, lahirlah generasi tangguh yang siap berperan menjadi pemimpin masa depan. Allahu a’lam. (rf/voa-islam.com)

Iustrasi: Google


latestnews

View Full Version