View Full Version
Kamis, 07 Jan 2010

6 Polisi Rusia Tewas dan 16 Lainnya Terluka oleh Bom Mobil Mujahidin

Makhachkala - Seorang pengebom meledakkan mobil yang ia tumpangi didekat kantor polisi Rusia di wilayah Kaukasus Utara hari Rabu, ledakan ini menewaskan paling tidak enam polisi dan melukai 16 lainnya.

Sang bomber meledakkan bom yang ada didalam mobilnya di gerbang kantor polisi tersebut setelah polisi menghentikan mobil tersebut, kata kepala polisi Kolonel Shamil Gusenov. Mereka yang tewas adalah para polisi yang sedang berada didekat gerbang, termasuk tiga petugas polisi yang sedang berada didalam jip yang menutupi gerbang masuk kantor polisi.

Polisi mengestimasi bom tersebut sekitar 50 hingga 200 kg (110 hingga 440 pond) TNT, bom tersebut dirakit dalam sebuah mobil Nive, mobil jenis SUV kecil buatan Rusia.

Ledakan tersebut menghancurkan kantor polisi dan merusak jendela-jendela gedung disekitar kantor polisi tersebut. Bahan baku besi-besi yang dimasukkan dalam rangkaian bom tersebut juga berpencar ke segala arah, merusak segala yang ditabraknya.

Guseinov mengatakan sebelumnya telah menerima informasi mengenai rencana serangan ini dan mengubah petugas jaga harian dan memindahkan pos pemeriksaan lebih keluar sejauh 200 meter dari gerbang masuk. Namun tetap saja ledakan itu menewaskan banyak polisi Rusia.

Presiden Dmitry Medvedev segera menginstruksikan menteri dalam negeri, yang mengatur polisi Rusia agar segera meningkatkan keamanan di Dagestan dan membantu para keluarga polisi yang tewas dalam serangan tersebut.

Sebuah bom serupa juga meledak di republik tetangga pada Agustus lalu, menewaskan 24 orang dan melukai 200 orang lainnya. Dalam serangan bulan Agustus lalu itu, sang pengebom berhasil menabrakkan movil Van yang berisi penuh bahan peledak ke gerbang kantor polisi di Nazran, Ingushetia. Ledakan tersebut menyisakan sebuah kawah sebesar bus dihalaman kantor polisi tersebut.

Dagestan dan Ingushetia adalah sebuah tempat yang berbatasan dengan Chechnya, dimana pasukan kafir Rusia telah bersusah payah meredam perlawanan mujahidin disana dalam dua era perang selama 15 tahun lebih.

Ketiga tempat tersebut, Dagestan-Ingushetia dan Chechnya adalah republik dengan mayoritas Muslim di Kaukasus Utara dan ketegangan disana telah meningkat tajam dalam setahun ini, hampir tiap hari terdapat serangan yang mengenai tentara yang sedang berpatroli dijalanan desa atau hutan, kata jubir polisi Magomed Deniyev.

[muslimdaily.net/guard]


latestnews

View Full Version