Laporan dari The Guardian's Datablog mengatakan bahwa 2009 telah menjadi tahun terburuk bagi tentara Inggris dalam konflik di Afghanistan, namun sebenarnya tentara Kanadalah yang menderita paling banyak.
Data dari The Guardian's menunjukkan bahwa Amerika Serikat menderita korban paling banyak (Amerika kehilangan 658 tentara sejak tahun 2006, sementara Kanada kehilangan 125 tentara), tetapi secara proposional pasukan Kanada lah yang paling menderita.
Tentara pria dan wanita Kanada sejak tahun 2006 telah hilang sejumlah 5,1% dari total semua tentara yang dikirimkan ke Afghanistan, sementara Amerika hanya kehilangan 2,5% dan Inggris 3,6%. Ini berdasarkan presentase jumlah tentara yang dikirimkan negara-negara tersebut.
Jika jumlah tentara yang terluka dihitung, maka jumlahnya bahkan lebih besar. Laporan The Guardian mengatakan, dari semua tentara Kanada yang ditempatkan di Afghanistan, jumlah penderitaan baik yang terluka maupun terbunuh presentasenya adalah 23,9%, sementara Inggris 18,3% dan Amerika 14,3%. Hitungan ini dimulai sejak tahun 2006 untuk perang di Afghanistan seperti yang ditunjukkan dalam grafik dibawah ini.
Sebagian besar tentara Kanada di tempatkan di Kandahar, begitu juga dengan empat tentara Kanada yang tewas pekan lalu dalam sebuah ledakan IED bersama dengan wartawan Canwest Michelle Lang.
Rupanya medan Afghanistan benar-benar menjadi kuburan dan tempat peregangan nyawa bagi pasukan penjajah asing. Tak peduli Amerika, Inggris atau Kanada, semua mendapatkan bagiannya masing-masing.
[muslimdaily.net/nationalpost]