Ulama asal Saudi bernama Sheikh Abdul Mohsen Al-Obeikan mengatakan bahwa mereka-mereka yang bergabung dengan Al Qaeda dianggap tidak Islam, ia juga mengatakan bahwa ideologi Al Qaeda salah satunya adalah "takfirisme".
Perkataan ulama ini dimuat di koran Riyadh hari Selasa kemarin, bahwa orang dilarang untuk bergabung dengan Al Qaeda.
"Persatuan di bawah bendera kelompok bernama Al Qaeda adalah terlarang didalam pemahaman Islam", kata Abdul Mohsen Al-Obeikan, seorang ulama terkenal dan penasihat pengadilan King Abdullah kepada harian Okaz.
Obeikan menyatakan lagi pandangan pemerintah resmi Saudi bahwa ideologi Al Qaeda salah satunya adalah "takfirisme", yaitu menuduh orang lain sebagai orang murtad.
Siapa saja yang bergabung dengan Al Qaeda "bergabung dengan kelompok yang mengadaptasi pemikiran takfiriyah", katanya.
Statemen Obeikan ini datang bersamaan dengan usaha Riyadh untuk meminta supaya warga Saudi tidak bergabung dengan AQAP (Al Qaeda of the Arabian Peninsula) atau Al Qaeda Jazirah Arab.
AQAP dipercaya telah merencanakan melakukan perlawanan terhadap pemerintah Saudi, termasuk usaha pembunuhan terhadap Deputi Menteri Dalam Negeri Pangeran Muhammad bin Nayef pada Agustus lalu, walaupun usaha pembunuhan ini tidak sukses tapi sudah menimbulkan ketakutan pemerintah Saudi terhadap Al Qaeda.
Pemerintah Saudi berencana mengadakan konperensi keagamaan mengenai ideologi takfiriyah, ini dilakukan untuk menegaskan bahwa takfirisme adalah pemikiran ekstrim dan diluar Islam.
AQAP sendiri belum menanggapai pernyataan Abdul Mohsen Al-Obeikan ini. Biasanya Al Qaeda Jazirah Arab nanti akan mengeluarkan statemen, mungkin dalam bentuk video yang bisa didownload bebas. Al Qaeda semakin populer di wilayah Yaman dan beberapa daerah di Arab Saudi, hal ini yang membuat pemerintahan monarki Saudi merasa khawatir.
[muslimdaily.net/meo]