Pengadilam penjajah Israel menjatuhkan hukuman kepada ulama karismatik di Tepi Barat Sheikh Raed Salah 9 bulan penjara dan 6 bulan masa percobaan karena melakukan protes proyek pemabungan Kuil Gunung zionis Yahudi di dekat masjidil Aqsho.
Vonis tidak adil tersebut dibacakan di pengadilan Yerusalem, Rabu 13 Januari.
Sheikh Salah yang juga pimpinan pergerakan Islam diadili setelah dengan berani mengkritik zionis Israel dan melakukan demonstrasi penentangan penggalian yang dilakukan Israel di dekat masjid Al Aqsho pada 7 Februari 2007.
Selain itu, Sheikh Salah juga didakwa karena menyerukan intifada ke 3 untuk mempertahankan Al Quds, kota suci ke 3 umat Islam pada bulan Agustus 2007. Selanjutnya di bulan Oktober selanjutnya beliau ditangkap karena unjuk rasa yang serupa.
"Kami menolak putusan pengadilan. Hal itu tidak menakutkan kami. Kami akan melanjutkan (perjuangan) agar penjajahan menghilang dari Al Aqsho," kata Sheikh Salah tegas seperti yang dikutip harian Israel Ynet.
Lebih lanjut hukuman baginya dia anggap sebagai usaha politik untuk membungkam siapa saja yang mempertanyakan legitimasi Israel atas Yerusalem/Al Quds.
Dalam dakwaan yang dibacakan hakim Yitzhak Shimoni, Sheikh Salah dianggap 'bersalah' karena tindakannya 'membahayakan' polisi Israel dan melanggar hukum zionis Israel. Kebebasan berpendapat yang ada dianggap telah melanggar hukum.
Pengacara Sheikh Salah, Haled Zabarqa mengatakan bahwa Israel telah membelokkan opini publik dari kejahatan yang sebenarnya mereka lakukan yakni penjajahan di Palestina dan Al Quds khususnya.
[muslimdaily.net/ptv-maan]