View Full Version
Baru sehari setelah pemerintah Afganistan merencanakan tawaran damai kepada Taliban (17/01), serangan Taliban justru kembali terjadi di pusat kota Kabul, ibukota Afghanistan hari ini. Tidak pelak, kontak senjata pun berkecamuk antara Taliban dan pasukan keamanan Afganistan. Dalam serangan tersebut, Taliban dilaporkan menggunakan persenjataan berat. Diduga dua dari mereka juga meledakkan diri di komplek pusat pemerintahan.
"Serangan pada hari Senin ini terjadi dekat istana kepresidenan" Lapor David Chater, wartawan Al Jazeera di Kabul.
Taliban telah mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Mereka mengatakan ada 20 pejuang mereka terlibat dalam kontak senjata yang sedang berlangsung.
Pasukan keamanan Afghanistan sendiri sebelumnya telah diblokade Taliban , di mana para pejuang Taliban menyerang dari tempat yang tinggi , termasuk sebuah menara di blok 20, dan dari berbagai arah. Pasukan internasional NATO dilaporkan juga ikut membantu pasukan keamanan Afganistan.
Chater, yang bersembunyi di Hotel Serena dan dikelilingi oleh pertempuran, berkata: "Pada setengah jam terakhir kami telah mendengar empat ledakan besar sangat dekat dengan hotel. Aku mengatakan pertempuran dekat dengan istana presiden."
"Ada tembakan keras sangat dekat dengan saya ... tembak-menembak yang berat terjadi pada saat ini."
Chater mengatakan bahwa serangan terbaru di pusat kota Kabul menunjukkan bahwa Taliban "tak terhentikan".
Dia menambahkan bahwa sudah ada peringatan baru-baru ini bahwa para pejuang Taliban telah berhasil mengambil enam mobil lapis baja dan merencanakan serangan di pusat kota Kabul.
Qais Azimy, salah seorang staf Al Jazeera di kabul, yang berposisi sekitar 200m dari tembakan, berkata: "target mereka adalah istana presiden".
"Ada ratusan tentara dan polisi Afghanistan dan para pejabat intelijen hadir di sana, sedangkan Taliban berada di lokasi strategis penting, di tempat tinggi di atas bangunan. Ini adalah tanda tanya besar bagaimana mereka bisa begitu dekat dengan istana presiden." Jelas Azimy
Azimy mengatakan bahwa itu adalah serangan yang paling terkoordinasi Kabul sejak tahun 2001 silam.
Azimy berkata: "Orang-orang di Afghanistan, di Kabul, telah kehilangan kepercayaan mereka pada pasukan keamanan Afghanistan. Setiap pagi mereka hanya berpikir bahwa mereka mungkin tidak akan kembali lagi ke rumah mereka saat pulang dari kantor.."
"Serangan ini mengindikasikan sepertinya mereka tidak akan mempercayai lagi pasukan keamanan Afghanistan dalam menghentikan serangan Taliban." Imbuh Azimy.
[muslimdaily.net/alj]
View Full Version