Fenomena Islamofobia yang semakin menguat di barat meninggalkan rasa khawatir di benak umat Islam. Mereka takut Islamofobia tersebut akan berakibat pada tindakan-tindakan yang tidak diinginkan atau bahkan menuju kepada tindakan yang lebih berani lagi.
Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pemantau Eropa (European Monitoring Center) untuk kasus rasisme dan xenofobia beberapa waktu lalu mengarah kepada kesimpulan yang tidak dapat disangkal bahwa "Islamofobia telah meningkat di semua penjuru Eropa, sehingga menyebabkan umat Islam merasa terancam, walau sebenarnya mereka tidak mengerti duduk permasalahannya." Laporan yang disiapkan oleh pusat penelitian tersebut mengakui bias keagamaan terjadi di 27 negara Uni Eropa. "Muslim terus-menerus menderita kekerasan fisik dan diskriminasi di tempat kerja" - kata laporan itu.
Profesor, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Kairo Mahmoud Khalil percaya bahwa minoritas Muslim di Barat lebih menderita daripada wakil-wakil agama lain, karena tidak adanya payung internasional, seperti, misalnya, kekhalifahan, yang akan melindungi umat Islam.
Umat Islam, pada gilirannya merasa prihatin bahwa pandangan negatif dari kalangan tertentu di beberapa negara Eropa Barat tersebut bisa mengakibatkan tindakan terorisme secara terbuka.
Peradaban sekarang ini sedang melewati empat krisis internasional, yang semakin saling terkait dan akhirnya memperumit situasi akhir-akhir ini. Permasalahan antara Arab-Israel yang terus berlarut-larut tanpa ada penyelesaian yang jelas, situasi di Iran yang selalu menimbulkan ketegangan, rencana penarikan pasukan AS dari Irak dan terakhir masalah Afghan-Pakistan.
[muslimdaily.net/cno]