View Full Version
Rabu, 10 Feb 2010

Pengiriman Kendaraan Militer Canggih Amerika ke Afghanistan

7 Februari 2010: Amerika Serikat bergegas untuk mendapatkan kendaraan MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) ke Afghanistan. Pada bulan lalu, sudah 400 kendaraan diterbangkan, jumlah itu dua kali dari lipat yang sudah tersedia di sana (Afghanistan). Selama beberapa bulan berikutnya, 500 kendaraan perbulan akan dikirimkan. Sebagian besar yang datang adalah model M-ATV, dirancang untuk digunakan di Afghanistan. Pesawat kargo B-747 dapat membawa lima M-ATV per perjalanan, namun kapal An-124s juga akan digunakan. Kendaraan ini akan dibawa oleh kapal ke Eropa atau di pelabuhan Teluk Persia, untuk mempersingkat waktu penerbangan (dan untuk mengisi penuh B-747 agar hanya melakukan satu kali perjalanan dari Teluk). Hampir 7.000 M-ATV sudah dipesan, sebagian besar untuk digunakan di Afghanistan, di mana sudah ada lebih dari 4.000 kendaraan jenis ini. Ini adalah jenis kendaraan berat yang sudah dimodifikasi berdasarkan pengalaman di Irak dan Afghanistan.

Pengiriman buru-buru MRAP ke Afghanistan ini hanya untuk mengurangi korban. Siapa pun yang berada dalam kendaraan ini jauh lebih kecil kemungkinannya terbunuh oleh bom pinggir jalan (IED). Matematika sederhana. Jika semua tentara yang terkena bom berada dalam MRAP ini, maka korban akan menjadi sekitar 65 persen lebih sedikit. Sekitar dua-pertiga dari semua korban di Afghanistan berasal dari ledakan bom pinggir jalan. Dengan demikian kendaraan ini secara keseluruhan akan mengurangi korban hingga sekitar sepertiga.

M-ATV (MRAP-All Terrain Vehicle) beratnya 15 ton, 4x4 (dengan roda suspensi independen) kendaraan lapis baja. Dapat memuat beban seberat 1,8 ton, dan bisa membawa lima penumpang (termasuk penembak). Kecepatan maksimal 105 kilometer per jam, dan dengan bahan bakar penuh dapat menempuh jarak 515 kilometer. M-ATV sedikit lebih besar daripada hummer. Setiap M-ATV berbiaya produksi $ 446.000.

M-ATV ini adalah desain baru, yang ditingkatkan dari desain MRAP sebelumnya, namun lebih dari itu semua, kendaraan ini hanyalah truk-truk besar saja. Desain baru model kapsul menghasilkan pusat gravitasi tinggi, yang membuat kendaraan ini dengan mudah membolak-balik ketika terjungkal. Namun kendaraan besar ini juga menyebabkan masalah manuver ketika melewati jalan-jalan sempit. Kebanyakan MRAP tidak memiliki banyak torsi, menjadi agak tak bertenaga untuk ukuran jenis kendaran itu. Dan, karena kendaraan ini menggunakan roda, maka tidak terlalu bagus pada pergerakan jalur keras (terutama mengingat pusat gravitasi tinggi). Namun, M-ATV yang baru dirancang untuk menangani semua masalah ini.

Beberapa ribu kendaraan MRAP pertama yang diciptakan banyak yang masih harus diperbaiki dan dianggap menjengkelkan, dan kadang-kadang berbahaya, masih banyak kekurangan. Ketika pertama kali digunakan di Irak enam tahun yang lalu banyak kendala yang muncul. Ini termasuk miskin kinerja dalam medan off-road , kesulitan manuver di sepanjang jalan-jalan desa dan kota yang sempit, konsumsi bahan bakar terlalu tinggi, desain terlalu tinggi (tempat penembak diatas terlalu tinggi dan rawan terkena kabel listrik), dan miskin desain internal (untuk misalnya, kursi pengemudi terlalu sempit bagi seorang prajurit yang mengenakan rompi besi). Walaupun bermasalah, tapi tetap lebih dari 10.000 MRAP dikirim ke Irak.

Memperbaiki kekurangan kendaraan itu dirasa sangat sulit. Tinggi, berat, ukuran besar dan konsumsi bahan bakar yang besar sangat penting dalam melindungi penumpang dari bom dan ranjau. Masalah tata letak interior yang sama. Masalah manuver bisa diatasi oleh pengemudi yang sudah melalui pelatihan, dan dengan roda yang lebih lebar seperti M-ATV yang baru. Komandan unit yang dilengkapi dengan MRAP sedang diajari taktik dan teknik terbaik menggunakan kendaraan ini (berdasarkan pengalaman yang dikembangkan dari penggunaan sebelumnya) untuk mendapatkan hasil maksimal dari kendaraan ini. MRAP yang baru lebih kecil, seperti M-ATV, lebih baik di jalan, dan lebih mudah untuk dibawa melewati jalan desa yang sempit. Masalah jika tersangkut kabel listrik di bagian penembak atas diperbaiki dengan menempatkan pipa plastik pada tiap sudut. Solusi lain adalah dengan menggunakan senjata yang dikendalikan dari dalam kendaraan.

Biaya produksi MRAP sekitar lima kali lebih besar daripada Hummers atau truk lapis baja. Kendaraan ini lebih mahal untuk beroperasi, dan kurang fleksibel daripada hummer. MRAP menggunakan desain kapsul untuk melindungi penumpang dan komponen kendaraan kunci dari ranjau dan bom pinggir jalan (IED). Antipeluru MRAP dibangun dengan menggunakan teknik konstruksi yang dipelopori oleh perusahaan Afrika Selatan yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun mengantarkan ribuan ranjau darat ke angkatan bersenjata Afrika Selatan. Ini merupakan sukses besar. Teknologi Afrika Selatan ini diimpor ke AS pada tahun 1998, dan telah digunakan dalam desain kendaraan yang digunakan oleh pasukan penjaga perdamaian di Balkan (Rusia).

Selain lebih banyak MRAP yang dikirim ke Afghanistan, pasokan bahan peledak (nitrat berbasis pupuk) juga telah dikurangi setelah ada mandat pelarangan penggunaan pupuk non-bahan peledak di Afghanistan. Amerika Serikat juga mentransfer teknik deteksi bom ke Afghanistan, bersama dengan metode-metode identifikasi dan memburu tim yang memproduksi dan memasang bom.

Pertanyaannya sekarang, dengan kendaran militer secanggih itu masih mampukah pasukan Amerika bertahan dari serangan-serangan pejuang Taliban Afghanistan yang juga terus mengembangkan teknik tempur serta teknik dalam meramu bahan sederhana menjadi bom dengan daya ledak lebih besar?

Kita tunggu saja siapa pemenangnya...

[muslimdaily.net/strategypage]


latestnews

View Full Version