View Full Version
Kamis, 11 Feb 2010

Sidang Pertama Bom Marriott Jilid 2

Sidang Amir Abdillah merupakan sidang pertama dari barisan tersangka peledakan bom di Hotel Marriott dan Ritz Carlton, 17 Juli 2009.

Amir Abdillah, menurut penyidik polisi merupakan salah satu tokoh kunci dari pencari pelaku bom hingga penyedia logistik.

Dalam ledakan Marriott Amir pertama kali diidentifikasi sebagai penyewa kamar yang dipakai untuk merakit bom.

"Dia adalah yang memesan kamar 1808,” kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri saat berada di lokasi penggerebekan di Perumahan Puri Nusaphala, Jatiasih, Bekasi, setelah polisi mengendus keberadaan jaringan Amir. Pada hari penggerebekan hari itu dua pria ditembak mati tim Densus88, yaitu Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono, keduanya merupakan warga Solo.

Dalam sidang perdana ini, jaksa akan membacakan dakwaannya.

Amir dan sejumlah tersangka pelaku aksi bom Marriott lainnya dikenai pasal dakwaan berlapis, dan bisa dikenai tuntutan hukuman maksimal yakni hukuman mati.

Peran Amir

Polisi dikatakan berhasil melacak lokasi penyimpanan bahan peledak serta menangkap sebagian jaringan teror di Jatiasih, setelah sebelumnya menangkap Amir Abdillah pada 6 Agustus di Jakarta Utara.

Penggerebekan lokasi penyimpanan bahan peledak di Jatiasih, dilakukan dua hari setelah penangkapan itu.

Peran lain Amir menurut klaim polisi, adalah sebagai penghubung antara pimpinan jaringan yakni Noordin M Top dan para pelaku lapangan peledakan.

Dalam perencanaan pengeboman Marriott misalnya, polisi mengatakan dari keterangan Amir lah diyakini Noordin hadir mengikuti rapat perencanaan di sebuah rumah sewa di Mampang Jakarta Selatan.

Amir juga yang membeberkan bahwa perancang bom di dua hotel bintang lima di Jakarta itu adalah Ibrohim, seorang perangkai bunga yang kemudian ditembak mati polisi setelah dikejar hingga Temanggung Jawa Tengah.

Amir adalah kerabat Ibrohim, karena menikahi saudara perempuan Ibrohim.

Perburuan atas tersangka pelaku bom tahun lalu, akhirnya menggiring polisi melacak keberadaan buronan nomor satu, Noordin M Top. Noordin akhirnya ditembak mati dalam sebuah penggerebekan di Mojosongo Solo, September lalu. Dalam penggerebekan di Mojosongo itu selain Noordin, juga ditembak mati Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Mistam Husamudin alias Aji yang disebut-sebut ahli bom setelah Dr Azhari dan Adib Susilo. Seorang wanita juga ditangkap pada penggerebekan malam 27 Romadhon itu, ia Putri Munawaroh yang tak lain adalah istri Adib Susilo. Putri Muwanaroh saat itu sedang mengandung, ia kemudian ditahan polisi di Rutan Brimob Kelapa Dua Jakarta. Saat ini Putri Munawaroh sudah melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad Ahsanu Syuhada.

[muslimdaily.net]


latestnews

View Full Version