View Full Version
Kamis, 18 Feb 2010

Mossad Terlibat Dalam Pembunuhan Tokoh Hamas di Dubai

YERUSALEM - Para pejabat keamanan Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka yakin Mossad berada dibalik pembunuhan komandan Hamas di Dubai dan mengkritik kasar agen mata-mata itu karena telah mencuri identitas warga negaranya sendiri untuk melaksanakan pembunuhan.

Nama-nama yang dirilis oleh pihak Dubai cocok dengan tujuh orang yang tinggal di Israel, ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana badan intelijen ini membahayakan rakyatnya sendiri dengan menggunakan data paspor mereka untuk menyamar menjadi pasukan pembunuh rahasia.

Sebuah pernyataan tidak jelas dari menteri luar negeri Israel, tidak membenarkan atau membantah keterlibatan Mossad dalam hal ini, ia hanya menambahkan bahwa terdapat novel misteri yang mengelilingi cerita pembunuhan Mahmoud al-Mabhouh, yang ditemukan tewas 20 Januari kemarin di sebuah hotel mewah di bandar udara internasional Dubai.

Dahulu, ada kasus yang membuat malu Mossad pada jaman Benyamin Netanyahu menjadi perdana menteri. Mossad pada tahun 1997 gagal menjalankan misi membunuh pemimpin Hamas Khaled Meshaal. Dua agen Mossad yang menyamar sebagai turis Kanada ditangkap setelah meyuntik Meshal dengan racun, dan Israel dipaksa untuk mengirim obat penawar untuk menyelamatkan hidup Meshal. Itu dianggap sebagai kemenangan Hamas dalam perang bidang lain.

Otoritas Dubai telah merilis foto dan nomor dari 11 anggota Mossad yang diduga melakukan pembunuhan. 11 paspor yang mereka gunakan merupakan paspor Eropa. Tetapi sebagian besar identitas itu tampaknya telah dicuri, dan setidaknya tujuh paspor tersebut cocok dengan identitas warga Israel yang mengklaim bahwa mereka adalah korban pencurian identitas.

Mossad telah dituduh dengan pencurian identitas sebelumnya. Selandia Baru pernah menyatakan dua warga Israel bersalah pada tahun 2005 setelah mencoba melakukan penipuan memperoleh paspor Selandia Baru.

Namun ini akan menjadi pertama kalinya Mossad dicurigai menggunakan identitas warga negaranya sendiri untuk melakukan eksekusi terhadap orang yang dianggap membahayakan kepentingan Israel.

Jika pemerintah Israel berada di balik pencurian identitas, itu berarti telah melanggar hukum Israel terhadap peniruan dan penipuan, kata Nirit Moskovich dari Association for Civil Right di Isrel.

[muslimdaily.net/ap]


latestnews

View Full Version