View Full Version
Sabtu, 06 Mar 2010

Masjid di Australia Dibuka Untuk Non Muslim

 

Demi menghilangkan kesalahpahaman dan mempromosikan citra Islam yang lebih baik, muslim Australia membuka salah satu masjid terbesar mereka untuk non-Muslim pada hari Sabtu ini.

"Kami sedang berusaha berbaur dengan non muslim dan bekerja sama dengan mereka. Dengan usaha ini, kami mencoba memahamkan mereka tentang Islam yang sebenarnya." Kata Syaikh Yahya Safi, imam dari Masjid Lakemba, Australia kepada The Daily Telegraph kemarin.

"Tahun ini kami memutuskan untuk membuat terobosan yang lebih besar untuk memberi kesempatan kepada non Muslim dalam memahami hakekat Islam dan untuk menunjukkan bahwa kita toleran."

Pintu masjid akan dibuka dari jam 10.00 sampai jam 17.00. Pengunjung dapat menikmati tur di dalam masjid yang akan kami pandu.

Masjid yang akan dibuka seharian ini juga akan menampilkan diskusi tentang ajaran Islam dan minoritas Muslim.

"Saya percaya bahwa Australia, muslim dan non-muslim adalah sama, dapat hidup bersama secara harmonis," kata Syaikh Safi.

"Tapi kita hanya bisa melakukannya jika ada pemahaman yang baik atau adanya toleransi terhadap agama dan adat istiadat."

Masjid Lakemba, juga dikenal sebagai Masjid Imam Ali bin Abi Thalib, adalah salah satu masjid terbesar di Australia.

Selesai dibangun pada tahun 1977, terletak di pinggiran Lakemba, New South Wales dan digunakan oleh mayoritas penduduk berkebangsaan Libanon.

Masjid tersebut selain dilengkapi dengan fasilitas Al-Quran juga dilengkapi dengan ceramah-ceramah berbahasa arab dan kajian keislaman. Lebih dari 1000 orang mengikuti salat jamaah untuk setiap harinya, dan jumlah tersebut melonjak menjadi 5000 orang dalam pelaksanaan salat Jumat.

Islam adalah agama terbesar kedua setelah Kristen di Australia, dengan prosentase sekitar 1,5 persen dari 20 juta penduduk.

Selain mengadakan tur bebas untuk non muslim, para pengelola masjid juga mengadakan kajian-kajian umum yang menghadirkan pakar-pakar keislaman sebagai usaha mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang Islam.

"Ketika orang mempunyai pikiran yang buruk tentang Anda, Anda perlu memberi mereka pikiran yang tepat," kata Syaikh Safi

"Kami tidak ingin berbohong, kami ingin mereka memahami siapa diri kami sebenarnya dan mereka juga dapat memahami hakikat agama kami."

Umat Islam yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, telah dihantui kecurigaan dari umat non Islam sejak serangan 9 / 11.

Sebuah laporan pemerintah Australia baru-baru ini mengungkapkan bahwa umat Islam menghadapi sikap Islamofobia dari orang-orang non Islam dan sentimen berbasis ras yang belum pernah ada sebelumnya.

"Saya pikir masih ada banyak kesalahpahaman yang terjadi pada mereka." kata Syaikh Safi.

Dia menyatakan harapan bahwa acara tur ke masjid ini akan membantu menghilangkan kesalahpahaman terhadap muslimin dan Islam.

"Orang-orang belum tahu Islam, tetapi mungkin mereka tahu siapa itu muslim," katanya.

"Yang dibutuhkan sekarang ini adalah bahwa kita dapat mencerminkan Islam kepada mereka dan masyarakat. Tantangan kita adalah mengajak orang-orang disekitar kita untuk mempraktekan Islam secara nyata, bukan hanya menyatakan bahwa mereka muslim. "

[muslimdaily.net/iol]


latestnews

View Full Version