Islamophobia di Eropa memang terus merebak dan tidak pandang bulu. Apalagi dengan kejadian baru-baru ini di Moskow, Rusia membuat tidak sedikit warga Eropa yang gelap mata. Siapapun dan bagaimanapun bentuknya, asal semua itu berorientasi ke Islam pasti akan mendapatkan pandangan negatif atau perlawanan, tidak terkecuali terhadap negara Iran yang mayoritas penduduknya berpaham Syiah.
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) beberapa hari lalu mengumukan laranganya kepada tim sepak bola wanita Iran yang memakai jilbab untuk berpartisipasi dalam Youth Olimpiade Games (Olimpiade untuk Remaja) yang akan diselenggarakan di Singapura 14-26 Agustus mendatang.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, Teheran melayangkan surat protes ke berbagai organisasi olahraga internasional. Surat protes tersebut dikirim ke Ketua Federasi Sepak Bola Internasional, Komite Olimpiade Internasional, Dewan Olimpiade Asia, komite Asosiasi Olimpiade Nasional dan Konfederasi Sepak Bola Asia.
Kantor berita Iran, IRNA melaporkan kalau sekretaris jenderal Komite Olimpiade Nasional Iran, Bahram Afsharzadeh telah meminta para pemimpin organisasi-organisasi olahraga internasional untuk meninjau dan membatalkan keputusan FIFA tersebut.
Jilbab seperti yang Afsharzadeh jelaskan ke media merupakan bagian dari aturan Islam dan seorang muslimah tidak dapat mengambil bagian dalam kegiatan sosial tanpa jilbab.
Usaha Afsharzadeh tersebut juga didukung presiden Asosiasi Sepak Bola Iran, Ali Kafashian, yang menyatakan kalau tim Wanita nasional Iran akan berpartisipasi dalam kompetisi Olimpiade hanya jika mereka diizinkan memakai jilbab mengingat Jilbab adalah aturan Islam.
[muslimdaily.net/Cno]