BAHGHDAD - Al-Qaida di Irak sedang berupaya untuk merekrut relawan untuk menjadi pelaku bom dan serangan lainnya, kata tentara Amerika, beberapa jam setelah jaringan jihad tersebut mengkonfirmasi gugurnya komandan puncak mereka.
Brigadir Jenderal Ralph Baker, seorang perwira senior di Baghdad, mengatakan tidak seorang pun bisa menyangkal bahwa gugurnya Abu Omar al-Baghdadi dan Abu Ayub al-Masri, yang memiliki hubungan langsung dengan Usamah bin Ladin, telah memotong tampuk kepemimpinan.
Kelompok SITE Intelligence Group melaporkan bahwa Daulah Islam Irak (ISI), sebagai front terdepan Al-Qaida di negara ini, adalah yang memuat pernyataan gugurnya kedua pemimpin tersebut di forum internet.
Jendral Baker juga memperingatkan bahwa pada gugurnya pemimpin militer Al Qaida sebelumnya, yang dikenal sebagai Abu Musab al-Zarqawi asal Yordania, dalam serangan udara AS pada 2006, telah menunjukkan bahwa mereka mampu membangun kembali kepemimpinan.
"Ketika Zarqawi gugur, seseorang telah melangkah dan mengganti tempatnya," kata Jenderal Baker di Baghdad.
Sejak Januari, intelijen Irak dan petugas keamanan, dengan dukungan Amerika Serikat, telah menangkap atau menahan 404 anggota Al-Qaida, menurut Jendral Baker.
Dia mengatakan, Amerika tahu "mereka mengalami kesulitan besar merekrut pelaku pembom lagi" karena sekarang keamanan lebih baik di perbatasan Irak dengan Suriah.
Meskipun pemerintah Irak, pasukan AS dan Washington gembira dengan keberhasilan operasi gabungan yang menewaskan dua petinggi Al Qaida, namun serangkaian serangan bom mobil tetap terjadi di Baghdad pada hari Jumat, menewaskan 54 orang dan melukai 201.
"Kami percaya mereka (bom mobil) terkait dengan Al-Qaida," katanya. "Namun, sangat sulit untuk menghentikan setiap serangan yang dilakukan di kota dengan tujuh juta warga negara."
Dalam laporan Internet yang dipantau oleh SITE, menteri syariah Daulah Islam Irak, Abu al-Walid Abd al-Wahhab al-Mashadani, mengatakan jika Baghdadi dan Masri sedang menghadiri rapat ketika "pasukan musuh" bergerak dan meluncurkan sebuah serangan udara.
Abu Walid al Mashadani memuji Baghdadi dan Masri dan mengumumkan bahwa kelompok-kelompok Islam lain di Irak telah bergabung dengan Daulah Islam Irak.
"Diskusi sudah dimulai dengan mereka sebelum dan setelah inisiatif dari Sheikh Abu Umar (al-Baghdadi)," katanya.
"Jika Allah menakdirkan dua syekh terbunuh pada saat ini, mereka tahu bahwa mereka telah meninggalkan sebuah generasi yang unik di belakang, yang telah mereka besarkan di depan mata mereka sendiri."
Baghdadi telah dilaporkan tewas atau tertangkap setidaknya tiga kali sebelumnya, dan pada saat itu pula Al-Qaida menyanggah laporan itu, sembari menyatakan beliau masih hidup dan bebas.
Seorang pembantu dekat Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki mengatakan kepada televisi bahwa penemuan Baghdadi dan persembunyian Masri adalah sebuah prestasi militer yang lebih besar dari pada penangkapan Saddam oleh pasukan Amerika pada bulan Desember 2003.
Yassin Majid mengatakan, sel intelijen yang diciptakan oleh Maliki pada bulan lalu menangkap Munaf Abdul Rahim al-Rawi, yang disebut Al Qaida sebagai "gubernur Baghdad," kemudian membawa ke penangkapan seorang "tukang pos" yang biasa membawa pesan untuk Baghdadi. Dan puncaknya adalah dalam operasi yang membunuh kedua pemimpin tertinggi Al Qaida tersebut.
"Hari-hari berikutnya kita akan menyaksikan serangan baru terhadap Al-Qaida," sesumbar Majid.
[muslimdaily.net/theau]