SAN ANTONIO - Jaksa militer mengindikasikan jika mereka berencana untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap dokter psikiater Angkatan Darat yang didakwa dalam penembakan mematikan di pangkalan militer Fort Hood.
Mayor Nidal Hasan dibebankan dengan 13 dakwaan pembunuhan berencana dan 32 percobaan pembunuhan berencana dalam penembakan yang ia lakukan 5 November tahun lalu.
Tapi juri militer hanya bisa menjatuhkan vonis mati jika mereka menentukan ada faktor yang memberatkan dalam kasus tersebut, menurut hukum militer.
Pengacara Nidal, John Galligan mengatakan ia menerima pemberitahuan dari jaksa yang menguraikan faktor memberatkan adalah bahwa ada lebih dari satu orang tewas dalam insiden yang sama.
"Mereka telah melakukan semuanya kecuali mengatakan dihadapanku bahwa mereka berencana untuk menjatuhkan hukuman mati," kata Mr Galligan.
Jaksa militer belum secara terbuka mengatakan hukuman apa yang mereka rencanakan untuk ditetapkan.
Richard Stevens, seorang pengacara yang membela kasus-kasus militer dan tidak terlibat dalam kasus Hasan, mengatakan kejahatan yang tidak memenuhi syarat untuk hukuman mati tidak memerlukan juri untuk mempertimbangkan faktor memberatkan.
"Satu-satunya alasan untuk mengirim pemberitahuan faktor memberatkan adalah jika Anda mencoba untuk menjatuhkan hukuman mati," kata Stevens.
Hukum militer memungkinkan ada sekitar puluhan faktor kemungkinan yg memberatkan, tapi jaksa hanya mendaftarkan satu dalam pemberitahuan kepada pengacara Hasan.
Hasan dipindahkan awal bulan ini ke penjara Bell County dari rumah sakit militer San Antonio, di mana ia dirawat setelah menembaki 13 tentara lain hingga tewas. Kepala Bell County Sheriff Dan Smith mengatakan Hasan akan berada di bawah pengawasan 24-jam dan terisolasi dari tahanan lain dalam sel rumah sakit.
[muslimdaily.net/telegraph]