JAKARTA - Hari ini polisi merilis dua foto jenazah tersangka "teroris" yang mereka bunuh di Cawang dan Cikampek beberapa waktu lalu. Dua jenazah tersebut sudah hampir satu bulan berada di RS Polri Kramatjati. Proses identifikasi yang demikian cermat dan lama, ternyata belum mampu mengungkap jati diri siapa sebenarnya jenazah misterius tersebut. Karena itulah, beberapa elemen dan tokoh Islam pun mulai menyoal tindakan Densus 88 yang dinilai terindikasi pelanggaran HAM.
Namun, menurut pengamatan muslimdaily.net, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengidentifkasi apakah jenazah yang dibunuh itu terlibat terorisme atau tidak. Berdasarkan pengalaman yang sudah berulang kali terjadi, wajah "teroris" yang telah terbunuh hampir semuanya ceria dan tersenyum. Sebagian aktivis Islam menilai itu adalah karamah yang Allah tunjukkan sebagai pemuliaan terhadap apa yang dilakukan oleh para "teroris" tersebut—terlepas bahwa di mata sebagian manusia teroris adalah musuh yang harus dibasmi.
|
Jadi, bila proses identifikasi DNA dan berbagai alat lainnya tak sanggup untuk mengenali jenazah, mungkin ciri-ciri khusus jenazah "teroris" umumnya seperti di atas mampu membantu polisi dan kita sebagai masyarakat umum, untuk mengenali siapa sesungguhnya orang yang dibunuh polisi tersebut.
[muslimdaily.net]