Segala upaya dilakukan oleh negeri penjajah Israel untuk menghalangi misi kemanusiaan untuk Gaza. Bahkan mereka telah menyiapkan kapal perang untuk menyambut kapal yang membawa bantuan kemanusiaan yang berangkat dari Siprus itu. Tidak cuma itu, mereka juga melarang para aktivis dan orang-orang yang baik hatinya untuk ikut dalam misi kemanusiaan ini. Israel menyatakan bahwa Angkatan Laut mereka akan dikerahkan untuk mencegat konvoi bantuan dari sembilan kapal dari armada kebebasan yang akan masuk ke lajur Gaza lewat laut.
Peristiwa ini sungguh membuktikan bahwa Israel memanglah sebuah Negara penjahat sejati. Ia tidak mengenal bahasa belas kasihan, tidak pula mengenal bahasa kasih sayang, tidak pula mengenal rasa kemanusiaan. Warga dunia yang sudah mulai muak dengan ulahnya menindas Palestina seharusnya semakin sadar dengan Negara Zionis ini. Mereka seharusnya semakin paham bahwa Israel tidak bisa diajak bicara dengan bahasa kemanusiaan. Mereka hanya bisa berbicara dengan kekuatan militer dan kekerasaan.
Terbayang sebuah keramahan melawan kebengisan. Terbayang sebuah ketidakberdayaan melawan moncong senjata dan niat pembantaian. Terbayang senyum penuh keikhlasan melawan arogansi ketamakan. Terbayang pula semangat membantu sesama dihabisi oleh semangat membantai sesama atas dasar kebencian luar biasa.
Hari ini masyarakat dunia menjadi saksi betapa Israel tidak hanya memusuhi muslimin Palestina. Tetapi dia juga akan membasmi semua orang dari berbagai agama, tidak peduli siapa Anda, selama Anda peduli dengan Palestina, maka Israel akan dengan suka cita membunuh Anda, meski Anda tidak bersenjata.
Zionis ini akan memberikan kebengisan terbaik mereka. Zionis juga akan mempersembahkan kejahatan terbaik mereka untuk setiap Anda yang ingin membantu Palestina. Mereka akan menyambut Anda dengan segunung kebencian dan segudang permusuhan. Tidak ada beda apakah Anda muslim ataukah bukan. Selama Anda membela dan bersimpati pada Palestina, maka cukuplah itu sebagai alasan bagi mereka untuk menujukkan sifat aselinya.
Sementara lihatlah betapa kita akan selalu memaafkan. Betapa kita akan selalu hanya bisa mengutuk, menyesalkan dan prihatin atas apa yang terjadi. Ketidakadilan ini sudah sangat jelas di depan mata setiap penduduk dunia. Tetapi lidah pemimpin-pemimpin kita kelu seperti batu. Bisu, lesu dan tak lagi bisa menyeru. Senjata mereka mandul. Tidak mampu menyerang saat warganya dibantai di atas kapal. Apakah sukarelawan mesti harus mau dibantai secara sukarela juga? Hanya karena pemimpin negaranya tidak bisa berbuat apa-apa saat Israel raya menunjukkan kebengisannya?
Kita masih mampu berbuat, meski kecil terinjak oleh raksasa media. Gunakan kepekaan media yang dimiliki, gunakan dunia maya, dan dunia nyata untuk menyebarkan perang media. Raih simpati masyarakat yang sedang kebingungan membelanjakan hartanya, atau mereka yang sedah kebingungan besuk makan apa. Ajarkan kepedulian pada sesama manusia, apalagi sesama muslim yang berhak mendapatkan cinta kita. Ingatlah mereka di dalam doa doa malam kita. Sebarkan, berbuat dan lakukan propaganda. Karena kekejaman ini sungguh sudah di depan mata.
[muslimdaily.net]