JAKARTA - Hari Selasa siang 8 Juni 2010, dua jenazah pria yang ditembak mati Densus 88 di daerah Cawang pada tanggal 13 Mei 2010 atau hampir satu bulan yang lalu akhirnya dimakamkan.
Lamanya proses pemakaman kedua pria tersebut karena tidak ada satupun keluarga dari kedua jenazah yang datang ke RS Polri Kramat Jati untuk meng-identifikasi atau mengakui bahwa kedua pria tersebut adalah keluarganya. Polisi juga kesulitan mencari identitas kedua pria tersebut.
Akhirnya, setelah hampir satu bulan tidak ada yang mengurus jenazah tersebut, pagi tadi lima rombongan mobil dari Bekasi mendatangi ruang jenazah RS Polri Kramat Jati untuk mengurus kedua jenazah tersebut. Sekitar pukul 11:00 WIB kedua jenazah mulai dimandikan dan dikafani, sambil mengurus dokumen surat-surat. Pukul 11:30 WIB kedua peti jenazah dibawa ke mushola yang terletak didepan kamar jenazah untuk disholatkan terlebih dahulu.
Segera setelah itu dua mobil jenazah membawa kedua peti jenazah tersebut untuk dibawa di TPU Pondok Ranggon Cipayung, Jakarta Timur.
Kedua jenazah tersebut dimakamkan di blok AB, dekat saluran air, berjejer dengan makam Mohammad Syahrir dan Syaifudin Zuhri yang juga makamkan di blok tersebut pada 13 Oktober 2009. Syahrir dan Zuhri juga ditembak mati Densus 88 di kos mereka di daerah Ciputat bulan Oktober tahun lalu.
Tidak ada papan nama bertuliskan nama kedua pria tersebut di makam mereka, karena identitas mereka belum jelas hingga kini, siapa nama atau berasal darimana. Namun begitu, jika polisi saja tidak tau identitas mereka, lalu kenapa mereka berdua ditembak mati dan dinyatakan teroris? bukti apa yang menyatakan kedua orang itu teroris?
[muslimdaily.net]