Sejumlah anggota DPR hari Senin ini melayangkan tuntutan kepada pemerintah supaya mengambil tindakan tegas terhadap organisasi masyarakat yang suka main hakim sendiri dengan mengatasnamakan Islam. Mereka secara langsung menunjuk nama FPI (front pembela Islam) yang telah memaklumatkan perang terhadap umat kristiani di sekitar Jakarta dan juga mendesak masjid-masjid untuk menyiapkan pasukan berani matinya.
Para anggota DPR dari berbagai parpol mengadakan konferensi pers untuk menuntut pemerintah memberangus Front Pembela Islam (FPI), sebuah organisasi sipil yang mengusung misi melindungi Islam dan nilai-nilainya di negara sekuler, seperti Indonesia.
"Satu-satunya cara untuk menghentikan FPI dari tindakan-tindakan vandalisme adalah dengan melarang keberadaan mereka, apalagi FPI bukanlah organisasi yang terdaftar secara resmi." kata anggota DPR, Eva Kusuma Sundari dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) dalam sebuah konferensi pers.
"Polisi, militer dan pemerintah harus bertanggung jawab atas peran mereka dalam membiarkan kebrutalan FPI, sehingga sekarang mereka tidak mampu mengendalikan organisasi tersebut." tambahnya, mengacu pada asal-usul kelompok tersebut.
Minggu kemarin, FPI dalam sebuah acara aksinya mengancam siap berperang melawan orang-orang kristen di pinggiran ibukota Jakarta, atau tepatnya di Bekasi atas kegiatan mereka yang meresahkan di daerah umat Islam.
Setelah pertemuan para pemimpin muslim di Bekasi yang juga dihadiri para tokoh dari dua organisasi terbesar, NU dan Muhammadiyah, para anggota FPI mendesak pemerintah Bekasi segera menerapkan syariat Islam, selain itu mereka mengingatkan kalau FPI akan menyerang orang kristen dengan tongkat, batu atau dengan tiang bendera jika mereka berani melakukan kegiatan kristenisasi di Bekasi.
"Kami tidak akan mengancam semua orang kristen, tapi kami hanya mengancam mereka yang mendukung dan melaksanakan program kristenisasi. Jika mereka coba-coba memurtadkan umat Islam melalui kegiatan sosial yang dibungkus dengan kebohongan dan manipulasi, maka kami akan membubarkan mereka," kata ketua FPI Bekasi, Abdul Qodir Aka kepada AFP.
"Jika mereka menolak keras tuntutan kami untuk menghentikan kegiatan mereka, maka kami akan menggunakan kekerasan sebagai jalan terakhir." tegasnya. [muslimdaily.net/arby]