View Full Version
Senin, 12 Jul 2010

Al Qaidah Afrika Utara Berikan Waktu Tambahan Pertukaran Sandera Asal Perancis

NIGER - Al-Qaidah cabang Afrika utara mengeluarkan pesan di internet pada hari Ahad, memberikan kepada Perancis perpanjangan batas waktu untuk pertukaran tawanan, atau mereka akan membunuh seorang Prancis yang diculik di Niger.

"Mujahidin [prajurit suci] memutuskan untuk memberikan perpanjangan waktu terakhir kepada Perancis yang tidak akan diulangi dan tidak akan melebihi dari 15 hari, dimulai pada hari Senin," kata pernyataan yang itu diposting di situs Web Jihad, seperti yang dimonitor oleh SITE Intelijen.

Al-Qaidah di Maghreb Islam, atau AQIM, mengatakan telah menangkap orang, yang dalam sebuah rekaman audio sebelumnya memperkenalkan diri sebagai Germaneau Michel 78 tahun, di Niger utara pada tanggal 22 April lalu.

Mereka pernah menuntut pertukaran tahanan dalam pesan yang dirilis pada 13 Mei.

Kecuali tuntutan dipenuhi, "Perancis akan merestui warganya untuk dihukum mati dan [Presiden Nicolas] Sarkozy akan memutuskan untuk melakukan kebodohan yang sama" seperti mantan perdana menteri Inggris Gordon Brown, katanya.

AQIM membunuh seorang wisatawan Inggris bernama Edwin Dyer pada bulan Juni 2009, setelah dia ditawan selama enam bulan, saat itu London menolak untuk menyerah pada tuntutan AQIM maka mereka benar-benar melaksanakan ancamannya.

Pria Prancis tersebut diculik bersama dengan orang Aljazair di Niger utara pada pertengahan April lalu.

Sumber keamanan Niger mengatakan, orang Aljazair yang menjadi supir untuk Mr Germaneau, dilepaskan oleh AQIM sebulan kemudian.

Otoritas Perancis mengatakan pria itu diculik pada tanggal 19 April dalam apa yang disebut "Zona Merah" di tepi selatan gurun Sahara dimana wisatawan sangat disarankan untuk menghindari tempat tersebut karena risiko terorisme.

Selain orang Prancis, AQIM - yang beroperasi di daerah gurun Mali, Mauritania dan Aljazair - juga mempunyai dua sandera Spanyol, bernama Albert Vilalta, 35 dan Roque Pascual, 50, yang diculik pada bulan November 2009.

Para penculik meminta uang tebusan senilai jutaan dolar serta pembebasan para tahanan orang Islam - khususnya yang berada di penjara Mauritania - sebagai imbalan untuk pembebasan para sandera. [muslimdaily.net/nationalpost]


latestnews

View Full Version