Israel menegaskan tidak akan mengizinkan konvoi apapun yg berlayar di laut untuk mencapai Jalur Gaza, yang berada dalam embargo lebih dari tiga tahun yang lalu.
"Saya katakan dengan sangat jelas, tidak ada kapal akan tiba di Gaza.Kami tidak akan mengizinkan kedaulatan kami dirugikan," Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan pada Radio Angkatan Darat pada hari Minggu, menurut laporan Reuters.
Komentar itu muncul setelah serangan Israel terhadap konvoi bantuan armada Kebebasan, yang mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki, dan pelayaran kapal bantuan Amalthea asal Libya untuk memberikan bantuan pada Gaza.
"Saya sangat berharap bahwa akal sehat akan menang dan kapal akan pergi ke (pelabuhan Mesir) El-Arish, atau itu akan mematuhi Angkatan Perang Israel dan akhirnya digiring ke (pelabuhan Israel) Asdod," kata Lieberman, mengacu pada Amalthea yang berbendera Moldova.
Kapal ini membawa 12 awak kapal dan 2.000 ton pasokan bantuan dari Yunani ke Gaza.
Para aktivis pro-Palestina mengatakan kelompoknya berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Mashallah Zwei, salah satu penyelenggara, mengatakan pada hari Minggu, "Kami menuju Gaza dan tidak akan mengubah arah. Untuk saat ini kami hanya memikirkan untuk memberikan bantuan ke Gaza. Kami didukung oleh masyarakat internasional, yang kami harap akan membantu kami mencapai tujuan kami."
Youssef Sawani, direktur eksekutif dari lembaga amal Libya, menjelaskan sebelumnya bahwa konvoi itu hanya dimaksudkan memberikan bantuan kepada rakyat Gaza.
[muslimdailly.net/ptv]