Sebuah kapal yang disewa yayasan Libya, yang membawa bantuan bagi Palestina mencapai pelabuhan Mesir El Arish pada hari Rabu, mengubah jalurnya setelah mendapatkan peringatan dari angkatan laut Israel untuk tidak memasuki perairan Gaza.
Seorang pejabat Mesir mengatakan kapal Amalthea berbendera Moldova tiba di El Arish, pantai Mediterania Mesir sekitar 45 kilometer (27 mil) selatan perbatasan dengan Gaza pada pertengahan malam dan langsung memulai bongkar muatannya.
"Pasokan medis dan penumpang akan memasuki Gaza melalui perbatasan Rafah, sementara bantuan makanan akan masuk melalui perbatasan Awja," kata Kapten Gamal Abdel Maqsoud, yang bertanggung jawab atas pelabuhan El Arish.
Dia mengatakan Bulan Sabit Merah Mesir akan bertanggung jawab untuk mengambil alih pengiriman bahan bantuan di kedua perbatasan dan beberapa truk tengah menunggu di El Arish.
Israel telah bersumpah mengalihkan atau merebut Amalthea, yang dinamakan 'Harapan' oleh para aktivis, dan tidak membiarkan kapal tersebut memasuki perairan Gaza.
Youssef Sawani, Direktur Yayasan yang diketuai oleh putra pemimpin Libya Muammar Gaddafi, yang menyewa Amalthea, memberikan konfirmasi sebelumnya bahwa mereka telah memutuskan untuk mengalihkan kapal dari Gaza untuk alasan keamanan.
"Kami tidak mampu untuk masuk ke dalam konfrontasi dan risiko pertumpahan darah dan bahwa kapal akan menuju ke pelabuhan El Arish, dimana dari Mesir akan memungkinkan kargo untuk mencapai Gaza. Tujuan Amalthea telah tercapai tanpa pertumpahan darah dan hasilnya adalah keuntungan untuk Palestina," tambah Sawani.
[muslimdaily.net/GN]