View Full Version
Senin, 19 Jul 2010

Lima Tentara NATO Tewas Akibat Bom Rakitan

KABUL - Paling tidak lima tentara NATO tewas di Afghanistan selatan dan timur dalam laporan pertempuran baru di Nuristan, sebuah provinsi terpencil di Afghanistan timur laut, kata para pejabat hari Sabtu.

Empat prajurit, termasuk dua prajurit Inggris tewas di Afghanistan selatan. Tentara kelima tewas di bagian timur negara itu. Semua korban tewas disebabkan oleh bom buatan yang meledak disaat para tentara berpatroli. Bom dan tembakan senjata ringan adalah penyebab utama kematian pasukan Barat di Afghanistan. Untuk tahun ini 57 persen dari seluruh kematian disebabkan oleh IED (bom rakitan), menurut laporan  icasualties.org, situs Web independen yang melacak korban militer di Afghanistan dan Irak.

Amerika dan Inggris tengah berfokus meningkatkan kekuatan mereka di Afghanistan selatan musim panas ini.

Sebagai tanggapan langkah pasukan barat itu, Taliban tampaknya menguji pertahanan mereka di tempat lain di negara ini. Beberapa kali dalam enam minggu terakhir, penduduk di distrik Barg-e-Matal yang terpencil di Propinsi Nuristan telah melaporkan sejumlah besar pejuang Taliban Pakistan melintasi perbatasan dan menyerang pusat kabupaten.

"Kami mendapatkan serangan dari tenggara, barat laut, dan arah lain," Maulavi Qahir, gubernur distrik Barg-e-Matal, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon pada hari Sabtu. Bahkan suara tembakan bisa terdengar pada saat wawancara tersebut.

"Kami hanya memiliki 190 Polisi Perbatasan Afghanistan dan Polisi Nasional Afghanistan di pusat distrik dan di pos terluar kami," kata Maulvi Qahir. "Tidak ada komando Amerika atau Afghanistan di pusat kabupaten. Mereka semua sudah meninggalkan pusat distrik bulan lalu. "

Sekitar dua lusin Komando Operasi Khusus Amerika serta tentara Afghanistan berpatroli di Barg-e-Matal terakhir setelah serangan lintas-perbatasan pada akhir Mei kemarin. Sejak itu laporan baru menunjukkan ada pertempuran, namun militer Amerika sudah enggan untuk mengirim pasukan mereka ke daerah yang jarang penduduknya,kata salah satu petugas.

Pada hari Sabtu, militer Amerika mengatakan telah mengirim pesawat drone dengan kamera mata-mata ke wilayah yang disurvei tapi tidak terdeteksi aktivitas perlawanan yang signifikan.

Namun para pejabat militer tidak menutup kemungkinan pertempuran tersebar, mungkin di antara faksi-faksi lokal. [muslimdaily.net/nyt]


latestnews

View Full Version