Oleh Burhan Sodiq
Hari Anak Nasional jatuh hari ini. Berbagai media massa mengangkat issu seputar anak-anak negeri ini. Ada yang kena penyakit aneh, ada yang menjadi pekerja anak, dan ada pula anak-anak yang dilacurkan oleh orang tuanya sendiri. Tapi ada satu yang terlewat, anak-anak korban terorisme. Mereka yang menjadi yatim, karena ayah mereka ditangkap aparat atau meninggal tertembak karena diduga teroris. Tak ada satu pun media yang mengangkatnya.
Sekjen Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait mengatakan Anak-anak tersangka “teroris” tidak boleh mendapat label anak teroris dan tidak boleh mendapat perlakuan diskriminasi. Negara harus melindungi masa depan anak-anak tersebut dengan menanggung biaya pendidikan dan memberikan mata pencaharian untuk orang tuanya.
Mereka hanyalah anak anak yang mungkin saja sama sekali tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi. Mereka juga harus mendapat perlakukan yang sama dengan anak anak lainnya. Karena hak anak-anak itu sama, termasuk anak-anak tersangka pelaku teror. Anak-anak itu harus mendapatkan perlakuan yang sama dalam segala hal, bahkan selepas mereka dari masa kanak-kanak mereka kelak yaitu saat mencari kerja.
Kepedulian Umat Sangat Dibutuhkan
Upaya menggalang bantuan dan menciptakan suasana pendidikan yang nyaman sangat dibutuhkan bagi anak anak ini. Karena dikhawatirkan stigma masyarakat tidak bisa diubah. Mereka akan mengucilkan dan memberi pelabelan yang salah terhadap mereka. Saatnya mengulurkan tangan dan meringankan beban. Dengan saling membantu semuanya akan menjadi mudah.
Dunia anak anak adalah dunia yang indah. Jangan sampai masalah orang orang dewasa menjadi beban mereka sehari-hari. Biarkanlah mereka tumbuh menjadi anak anak yang ceria dalam hidupnya. Tidak ada beban, tidak ada yang perlu dirisaukan.
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar ra)
Janji Allah dalam hadist itu sangatlah jelas dan mudah dipahami. Allah pun tidak pernah menyelisihi janjinya. Sebagai seorang mukmin yang beriman kepada Allah, kita akan meyakini kebenaran hadist itu. Dan bersiap membantu dan meringankan kesusahan saudara kita, termasuk juga anak-anak tersebut. Wallahua'lam. [muslimdaily.net]