View Full Version
Sabtu, 24 Jul 2010

Beberkan Berita Kerusuhan, Wartawan Uighur Dapat Hukuman 15 Tahun

Seorang wartawan Uighur yang berbicara kepada media asing setelah kerusuhan di wilayah otonomi Xinjiang Cina tahun lalu telah dihukum 15 tahun penjara, demikian ungkap pimpinan di tempat dia bekerja.

Sebuah pengadilan daerah di Xinjiang menyatakan Gheyret Niyaz bersalah dan membahayakan keamanan negara pada hari Jumat, BBC melaporkan.

Para wartawan mengatakan hukuman itu sangat panjang untuk seseorang dengan profil internasional rendah.

Hampir 200 orang meninggal pada bulan Juli 2009 saat bentrokan antara Muslim Uighur dan Han Cina di Xinjiang.

Situs Uighurbiz.net, di mana Niyaz bekerja sebagai administrator, membukukan catatan mengutip istrinya, yang berada di pengadilan pada hari Jumat.

"Gheyret Niyaz mengakui di pengadilan bahwa ia menerima wawancara dari media asing, namun menegaskan bahwa ia tidak punya niat jahat dan hanya melakukan apa yang warga negara, atau wartawan, sebaiknya dilakukan," kata Reshalaiti istrinya, sebagaimana dilaporkan.

Niyaz, yang juga bekerja sebagai reporter untuk harian Ekonomi Xinjiang, adalah salah satu dari banyak wartawan dan blogger yang ditangkap setelah kerusuhan 2009.

Bentrokan yang meletus di kota Urumqi pada tanggal 5 Juli 2009 adalah kekerasan etnis terburuk di kawasan itu dalam beberapa dekade.

Pertempuran berakhir setelah sejumlah besar pasukan dikerahkan di wilayah ini.

Xinjiang Uighur dan penduduknya yang Muslim, adalah etnik minoritas berbahasa Turki memiliki lebih dari delapan juta populasi, dan terus menjadi subyek besar penindasan militer China

[muslimdaily.net/ptv]


latestnews

View Full Version