SANAA - Setidaknya delapan tentara cedera hari Selasa ketika seorang pembom meledakkan dirinya di depan gerbang utama markas besar keamanan di provinsi selatan Yaman al-Dhalee, seorang pejabat keamanan setempat mengatakan.
Menurut pejabat itu, sumber polisi menduga bahwa pelaku bom tersebut berafiliasi kepada sayap Al-Qoidah, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan alasan di balik serangan itu.
Dalam insiden terpisah di provinsi selatan Abyan, seorang yang diduga anggota Al Qoidah dengan menaiki sepeda motor melemparkan sebuah granat tangan di pintu gerbang gedung intelijen juga pada hari Selasa.
"Seorang militan diyakini anggota kelompok Al-Qoidah melemparkan sebuah granat tangan ke gerbang utama gedung kantor pusat intelijen provinsi Abyan," kata seorang pejabat keamanan seperti dilansir dari Xinhua.
"Tidak ada tentara yang tewas atau cedera, penyerang itu berhasil melarikan diri dengan sepeda motornya," tambahnya.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa "dua serangan pada hari Selasa itu menunjukkan keberanian dari Al Qoidah."
Yaman, adalah tanah air leluhur pemimpin jaringan Al Qoidah Usamah bin Ladin, negara ini telah menggiatkan memerangi kelompok Islam "militan" setelah sayap Al Qoidah yang berbasis di Yaman mengaku bertanggung jawab atas upaya serangan Natal lalu untuk meledakkan sebuah pesawat penumpang tujuan Detroit akhir tahun 2009 yang terbang dari Belanda.
Negara Arab yang miskin ini juga sedang berjuang dari kelompok separatis Syiah yang juga sedang tumbuh, mereka menuntut untuk melepaskan diri setelah hampir 20 tahun sejak penyatuan antara dua bagian negara Yaman. [muslimdaily.net/Xhua]